Jalan Leuwisari di Tasikmalaya Rusak, Warga Sebut Rawan Kecelakaan
Warga menuntut Pemkab Tasikmalaya segera memperbaiki Jalan Leuwisari.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kondisi jalan yang rusak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dikeluhkan masyarakat. Salah satunya ruas Jalan Leuwisari di wilayah Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari.
Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (10/5/2023), kerusakan di ruas Jalan Leuwisari tersebar di sejumlah titik. Namun, hampir setiap seratus meter dari arah Alun-Alun Singaparna menuju Kampung Cijoho, Desa Arjasari, ada saja jalan yang kondisinya rusak.
Tampak kondisi jalan yang tak mulus dan berlubang. Sejumlah pengguna kendaraan roda dua terlihat menghindari bagian jalan yang rusak atau menurunkan kecepatan kendaraan.
Menurut salah seorang warga Desa Arjasari, Adit (23 tahun), kondisi ruas Jalan Leuwisari sudah mengalami kerusakan sekitar enam tahun terakhir. Yang kondisinya paling rusak disebut di sekitar Kampung Cijoho, Desa Arjasari.
Adit mengatakan, kondisi jalan yang rusak ini rawan mengakibatkan kecelakaan. “Setiap hari pasti ada kecelakaan, pasti ada. Sehari ada tiga kali mah,” kata Adit kepada Republika, Rabu (10/5/2023).
Terbaru disebut terjadi pada Rabu pagi. Dikabarkan ada anak sekolah yang mengendarai sepeda motor terjatuh dan masuk selokan karena menghindari jalan yang rusak.
Menurut Adit, kecelakaan yang terjadi di ruas jalan itu tak pernah sampai menyebabkan korban meninggal dunia. Namun, kata dia, ada yang pernah sampai patah tulang. “Pernah ada yang sampai bocor karena kecelakaan tunggal malam-malam. Apalagi kalau hujan, rata ini sama air. Kalau ada yang lewat, bahaya pasti,” kata dia.
Adit menjelaskan, Jalan Leuwisari merupakan akses utama bagi warga sekitar. Ruas jalan itu menghubungkan wilayah Kecamatan Leuwisari dengan sejumlah kecamatan lainnya, seperti Singaparna atau Sariwangi. Bahkan, bisa tembus sampai ke Kabupaten Garut melalui Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Adit, warga sekitar beberapa kali mencoba memperbaiki jalan yang rusak, dengan cara menambal menggunakan batu dan pasir. Namun, beberapa bulan setelahnya, kondisi jalan kembali rusak.
Karena itu, diharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya bisa segera memperbaiki kerusakan di ruas Jalan Leuwisari. “Harapannya mah mau diperbaiki, termasuk saluran air yang mampet. Jadi, kalau hujan, air tidak menggenang,” kata Adit.
Warga lainnya, Meg (43), mengatakan, kondisi jalan yang rusak ini mengganggu aktivitas masyarakat. Menurut dia, membiarkan jalanan rusak sama artinya dengan membuat perekonomian warga tak meningkat. “Sebagai warga, kami merasa rugi jalan rusak karena aktivitas terganggu,” katanya.