Survei Indikator Politik: Ahok Teratas, Ridwan Kamil Kedua di Pilgub DKI

Jika Ahok dihilangkan, Ridwan Kamil dinilai unggul dibandingkan kandidat lain.

Antara/Andika Wahyu
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru Indikator Politik Indonesia ikut memotret persaingan di Pilgub DKI. Nama mantan gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok ikut masuk dalam kandidat kuat top of mind bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Baca Juga


Ahok mendapatkan pemilih 12,6 persen dan Gubernur Jawa Barat memperoleh 7,4 persen. Namun ketika nama Ahok dihilangkan dalam survei, RK yang paling banyak dipilih. 

Dalam simulasi delapan nama misalnya, elektabilitas RK sebagai calon gubernur DKI mencapai angka 23,3 persen. Dalam simulasi tersebut, elektabilitas RK mengalahkan Sandiaga Uno dengan 19,5 persen dan AHY dengan 11, 3 persen.

Ketika Indikator Politik Indonesia mengerucutkan kembali nama-nama yang bisa dipilih dalam pemilihan gubernur DKI tahun depan menjadi enam nama tanpa Sandiaga Uno, maka RK kembali berada di posisi teratas.  "Kalau Sandi di take out, Ridwan Kamil itu melejit sendirian. Nama yang lain agak tercecer,” jelas Burhanuddin.

Dengan hasil tersebut, kata dia, hasil survei Indikator Politik Indonesia memotret jika Ahok tidak disertakan dalam survei calon gubernur DKI dalam pemilu tahun depan, maka elektabilitas Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno meningkat paling besar. Dukungan terhadap mereka berdua jadi yang tertinggi.

"Ini terutama karena mereka sudah sangat populer, hampir semua warga DKI Jakarta tahu Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis hasil survei yang disiarkan secara daring, dikutip Jumat (12/5/2023).

Dalam survei tersebut, Indikator Politik Indonesia melakukan penarikan sampel dengan menggunakan metode multistage random sampling. Responden yang disurvei merupakan WNI di Jakarta yang sudah memiliki hak suara. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagai cawapres

Survei juga memotret kecenderungan pemilih DKI dalam menentukan siapa sosok pas sebagai cawapres. Pilihan para pemilih di DKI Jakarta, nama Ridwan Kamil (RK), Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati tiga peringat teratas dalam hasil survei tersebut.

 

"Ridwan Kamil paling banyak dianggap paling pantas sebagai calon wakil presiden dengan 21,5 persen," ungkapnya.

 Dia menjelaskan, RK berada di atas Sandiaga Uno dengan perolehan 15,4 persen dan AHY dengan perolehan 12,7 persen. Ketiganya menjadi yang teratas dipilih oleh pemilih di wilayah DKI Jakarta dari 18 nama besar cawapres yang ada di dalam survei tersebut.

Burhanuddin menyampaikan, pihaknya kembali menyampaikan hasil survei cawapres karena pemilihan cawapres dalam pemilu serentak tahun 2024 sangat penting. Bahkan, kata dia, peran cawapres dalam pemilu nanti sangat krusial.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler