Benarkah Mobil Listrik dan Otonom Bisa Memperparah Mabuk Perjalanan?

Sebagian orang mengalami mabuk perjalanan saat naik mobil.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Mobil listrik BMW iX terlihat saat acara serah terima mobil resmi KTT ASEAN di Jakarta, Kamis (13/4/2023). Mobil listrik tidak menghilangkan risiko mabuk perjalanan.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 25-30 persen orang sering menderita motion sickness atau mabuk perjalanan. Gejalanya berupa mual, berkeringat, sakit kepala, muntah, dan hipotermia.

Biasanya, mabuk perjalanan dialami saat naik mobil. Penumpang cenderung merasa mual karena tidak memiliki kemampuan untuk mengantisipasi pergerakan mobil.

Baca Juga



Lebih dari satu abad perkembangan mobil, masalah mabuk perjalanan masih belum terpecahkan. Bahkan, sejumlah kemajuan teknologi justru bisa meningkatkan risiko mabuk perjalanan karena menimbulkan atau memperburuk perasaan tidak seimbang sekaligus menghalangi penumpang mengantisipasi dinamika perjalanan darat.

Secara alami, mobil listrik lebih linier dan senyap daripada mobil dengan mesin berbahan bakar bensin. Alhasil, penumpang semakin tak dapat merasakan dinamika pergerakan mobil, seperti arah, percepatan, atau perlambatan laju mobil, sehingga tidak lagi bisa menyelaraskan diri dengan pergerakan mobil.

Mobil listrik dengan efisiensi dan segala kelebihannya, di sisi lain juga membuat penumpang tak bisa merasakan putaran mesin yang selama ini diasosiasikan dengan percepatan atau perlambatan kendaraan, seperti pada mesin berbahan bakar minyak. Selain itu, getaran mesin yang dianggap menenangkan oleh sebagian orang juga hilang.

Penggunaan pengereman regeneratif yang mengubah energi kinetik untuk disimpan kembali menjadi energi listrik juga dianggap dapat mengganggu keseimbangan penumpang. Pengereman yang diinduksi oleh sistem ini biasanya menimbulkan suara menggerung yang berfrekuensi rendah.

Kemajuan teknologi lain yang bisa menyebabkan mabuk perjalanan adalah semakin banyak layar LED berukuran besar yang ada di dalam kendaraan. Layar ini membebani pengguna dengan informasi visual yang membuat mereka enggan melihat ke luar mobil.

Ini akan membuat mereka kehilangan kemampuan untuk menerima sinyal visual yang benar, yaitu pandangan di luar kendaraan. Padahal, kemampuan ini berguna untuk memahami posisi mereka dengan benar. Jika hilang, ini dapat menyebabkan mabuk perjalanan.

Munculnya teknologi layar LED lebar dalam mobil kemungkinan akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Ini termasuk kendaraan yang menawarkan pengalaman realitas virtual dalam mobil.

Dilansir Indian Express, Jumat (12/5/2023), mabuk perjalanan juga dapat disebabkan oleh kendaraan otonom penuh tanpa pengemudi yang dikendalikan komputer.  Meskipun saat ini hanya masih sangat sedikit mobil dengan kemampuan otonom penuh, di masa mendatang, bisa jadi jauh lebih banyak mobil akan dapat mengemudi sendiri tanpa perlu keberadaan pengemudi.

Ini bisa bermasalah ketika kita tahu tindakan mengemudi adalah cara terbaik untuk mengantisipasi gejala mabuk perjalanan selama melintasi jalan. Ditambah lagi, fleksibilitas posisi kursi pengemudi, yang tidak lagi harus menghadap kedepan, karena pengendalian kendaraan telah diambil oleh komputer mobil.

Di satu sisi, kondisi ini membuka peluang produsen mobil untuk merancang interior mobil dengan posisi kursi saling berhadapan, dengan memposisikan kursi baris depan menghadap ke belakang, sehingga penumpang depan dan belakang bisa saling berhadapan dan melakukan interaksi dengan lebih leluasa seperti mengobrol. Padahal, posisi kursi menghadap kebelakang, alias memunggungi arah berjalannya mobil adalah salah satu penyebab yang bisa dikaitkan sebagai pemicu timbulnya mabuk perjalanan. 

Tanpa disadari, duduk dengan punggung membelakangi jalan bisa dikaitkan dengan mabuk perjalanan. Meski berbagai kondisi tersebut kerap dihubungkan sebagai pemicu mabuk perjalanan, namun sampai saat ini, penyebab pasti mabuk perjalanan masih belum jelas.

Hal ini semestinya mendorong penelitian industri untuk mencari cara meminimalisir timbulnya gejala mabuk perjalanan pada kendaraan yang mereka produksi dengan semakin baik dari waktu ke waktu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler