Khawatir Talasemia? Coba Cek Darah Buat Analisis Hemoglobin

Pemeriksaan analisis Hb dapat dilakukan saat anak duduk di kelas dua SMP.

EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Seorang pasien thalassemia muda menerima transfusi darah di pusat medis Frontier Foundation, pada Hari Thalassemia Sedunia, di Peshawar, Pakistan, Senin (8/5/2023). Thalassemia adalah penyakit darah yang diturunkan. Hari Talasemia Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 08 Mei. Tema Hari Talasemia Sedunia tahun ini adalah
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diagnosis talasemia dapat ditegakkan melalui pemeriksaan analisis hemoglobin (Hb) di rumah sakit. Hanya saja, pemeriksaan tidak bisa dilakukan di puskesmas.

"Harus di rumah sakit yang besar, mungkin tipe B atau laboratorium swasta, supaya kita tahu bahwa ini talasemia dan jenis talasemia," kata dokter spesialis anak konsultan hemato-onkologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Teny Tjitra Sari, dalam acara kesehatan daring, Jumat (12/5/2023).

Baca Juga



Bila di rumah sakit tipe B tak tersedia layanan pemeriksaan hemoglobin, maka masyarakat bisa mendatangi rumah sakit tipe A, seperti RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sebelum analisis hemoglobin, orang tua yang curiga anaknya mengalami talasemia bisa mengamati gejala yang muncul seperti wajah pucat, perut membuncit, atau ada benjolan di perut sebelah kiri.

Anak juga tampak lebih kuning. Orang tua dapat membawa anak ke dokter umum kemudian dokter anak.

Dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan. Lalu, anak perlu menjalani pemeriksaan darah lengkap, termasuk hemoglobin, sel darah putih, keping darah, dan gambaran darah tepi.

"Untuk pemeriksaan hemoglobin mungkin usia menjadi perhatian, kemudian jangan dilakukan dekat dengan transfusi, misalnya baru selesai transfusi, lalu pekan depan analisis hemoglobin, jangan," kata Teny.

Teny menyarankan analisis hemoglobin dilakukan tiga hingga empat pekan setelah transfusi darah. Sebab, pada saat itu hemoglobin sudah agak turun sekitar tujuh gram per desiliter (7 g/dL).

Pemerintah sudah mulai mencanangkan pemeriksaan analisis Hb saat seorang anak duduk di kelas dua sekolah menengah pertama. Itu penting agar anak tahu dirinya membawa sifat talasemia atau justru normal.

"(Kalau tidak saat SMP) sebelum menikah kita harus periksa darah dulu sebenarnya. Pemerintah ingin pasangan yang menikah dalam keadaan sehat supaya membuat keluarga yang bahagia dan sehat," kata Teny.

Kemudian, apabila seseorang sudah dinyatakan mengalami talasemia maka dia harus menjalani tata laksana dengan baik. Dengan begitu, kualitas hidupnya di masa depan juga baik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler