LockBit Pernah Minta Maaf karena Serangan Ransomware-nya Kena RS Anak

Mitra LockBit yang melakukan serangan ransomware ke rumah sakit ini telah diblokir.

www.freepik.com
Geng ransomware LockBit. (ilustrasi). LockBit pernah meminta maaf atas serangannya ke sebuah rumah sakit di Toronto, Kanada, SickKids.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nama LockBit saat ini menjadi sorotan karena mengeklaim bertanggung jawab atas gangguan layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI). LockBit terkenal sebagai salah satu geng ransomware terbesar di dunia.

Baca Juga


Siapa sangka, LockBit pernah meminta maaf atas aksinya terhadap rumah sakit anak SickKids di Toronto, Kanada. LockBit telah mengeluarkan permintaan maaf yang langka setelah mengeklaim bahwa salah satu mitranya bertanggung jawab atas serangan dunia maya di salah satu rumah sakit anak terbesar di Kanada itu.

Dilansir laman Engadget pada Januari 2023, SickKids menjadi korban serangan ransomware yang membuat institusi tersebut tidak dapat mengakses banyak sistem kritisnya pada pada 18 Desember 2023. Insiden tersebut molornya waktu tunggu pasien. 

Pada 29 Desember 2023, SickKids mengatakan telah mendapatkan kembali akses ke hampir 50 persen dari sistem prioritasnya, termasuk sistem yang telah menyebabkan penundaan diagnostik dan pengobatan. 

Pengamat keamanan independen Dominic Alvieri pertama kali menemukan pos LockBit tertanggal 31 Desember 2022. “Kami secara resmi meminta maaf atas serangan di sikkids.ca dan mengembalikan decryptor secara gratis. Mitra yang menyerang rumah sakit ini melanggar peraturan kami, diblokir, dan tidak lagi dalam program afiliasi kami,” tulis LockBit dalam postingannya.

SickKids mengonfirmasi bahwa tidak ada informasi kesehatan pribadi atau pribadi yang terpengaruh dan belum membayar uang tebusan. Per 1 Januari 2023, rumah sakit memulihkan lebih dari 60 persen sistem prioritas.

Tidak jelas mengapa LockBit membutuhkan waktu hampir dua pekan untuk memulihkan serangan terhadap SickKids jika serangan itu bertentangan dengan peraturannya. Yang perlu dicatat, bukan berarti LockBit mengecualikan rumah sakit atas serangan ransomeware-nya. Pasalnya, LockBit pernah menyerang Centre Hospitalier Sud Francilien di Prancis dan meminta uang tebusan 1 juta dolar AS atau hampir Rp 15 miliar. Rumah sakit tersebut menolak membayar dan akhirnya LockBit membocorkan data pasien.

Pada September 2022, LockBit bertanggung jawab atas 48 persen dari semua serangan ransomware, di mana serangan yang dilakukannya hampir enam kali lebih banyak dari Black Basta (geng ransomware paling besar lainnya).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler