Presiden Korsel Berterima Kasih Atas Usaha PM Jepang Perbaiki Hubungan

Pertemuan Yoon dan Kishida menandai yang ketiga antara kedua pemimpin tahun ini.

AP
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Ahad (21/5/2023) berdoa bersama di sebuah monumen peringatan untuk para korban bom atom Korea 1945 di Hiroshima.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengatakan pada Ahad (21/5/2023), ucapan yang disampaikan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida beresonansi dengan banyak warga Korsel. Awal bulan ini, Kishida mengatakan bahwa hatinya merasakan sakit akibat dampak dari korban yang menderita sebagai buruh masa perang di bawah pemerintahan kolonial Jepang.

Yoon membuat pernyataan tersebut pada pertemuan dengan Kishida di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima di Jepang yang berlangsung dari 19 Mei–21 Mei 2023. Kedua kepala negara itu melakukan pertemuan bilateral pada hari terakhir KTT.

Menjelang pertemuan presiden Korsel dan perdana menteri Jepang ini, keduanya mengunjungi Hiroshima Memorial Peace Park. Mereka memberi penghormatan peringatan bagi korban warga Korea yang meninggal dalam bom atom pada 1945.

"Saya merasa kunjungan kami penting bagi hubungan Jepang dan Korea Selatan, serta bagi kami untuk berdoa bagi perdamaian dunia," kata Kishida kepada Yoon menjelang pertemuan.

Pertemuan Yoon dan Kishida menandai yang ketiga antara kedua pemimpin tahun ini. Meskipun hubungan antara kedua negara telah membeku selama bertahun-tahun, kini kondisinya telah membaik. Hubungan yang semakin hangat tercipta sejak Korsel mengumumkan sebuah rencana bagi perusahaannya untuk memberi kompensasi kepada para korban kerja paksa pada awal Maret tahun ini.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler