Bukan Perokok, Guru SD di Inggris tak Percaya Saat Didiagnosis Kanker Paru Stadium 4
Setiap orang bisa terkena kanker paru.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang guru sekolah dasar (SD) di Inggris bernama Natasha Loveridge terkejut saat mengetahui dirinya telah menderita kanker paru-paru stadium 4. Padahal, selama hidupnya, dia tidak pernah merokok.
Kini, Lovridge berkampanye untuk program skrining universal nasional. "Kita perlu menanamkan kesadaran masyarakat bahwa jika Anda memiliki paru-paru, Anda bisa terkena kanker paru-paru," kata Lovridge.
Pertama kali, Lovridge merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya saat napasnya menjadi sesak. Pada Juni tahun lalu, suaranya lebih serak daripada biasanya. Kala itu, dia tak ambil pusing dengan gangguan ini.
Lovridge hanya berpikir mungkin ini hanya respons terhadap stres. Namun, ketika batuknya semakin parah pada Agustus, dia segera mencari bantuan medis.
Saat dirujuk ke rumah sakit, Lovridge mendapati hasil pemeriksaan sinar-X mengubah hidupnya. Tes dan pemindaian lebih lanjut mengonfirmasi dia menderita kanker paru-paru.
"Ketika pertama kali diumumkan, itu sangat mengejutkan. Itu seperti, 'Saya tidak mungkin menderita kanker paru-paru. Saya terlalu muda, tidak merokok, tidak mengenal orang yang merokok, sangat bugar, biasa berlari, dan sering berjalan-jalan di bukit. Pola makan saya juga kebanyakan nabati," ujar Lovridge.
Dilansir Express, Rabu (24/5/2023), Lovridge diberi tahu bahwa kankernya mungkin muncul dari mutasi gen EGFR+. Badan amal EGFR+ UK mengatakan EGFR adalah singkatan dari epidermal growth factor receptor.
Protein terlibat dalam pertumbuhan dan pembelahan sel-sel sehat, tetapi mutasi dapat berarti gen tersebut diekspresikan secara berlebihan. Ini dapat menyebabkan sel tumbuh di luar kendali dan menyebabkan kanker.
Terapi bertarget bekerja langsung pada sel kanker paru-paru yang mengekspresikan mutasi. Kini, Natasha masih minum obat osimertinib untuk menjaga kondisinya.