Kisah Petani Naik Haji

Sebanyak 20 persen adalah jamaah calon haji adalah lanjut usia (lansia).

REPUBLIKA
Berkat kegigihan, seorang petani sayur dari Mandailing Natal Sumatra Utara bisa menunaikan ibadah haji.
Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN---Petani sayur warga Desa Batang Nauli, Kecamatan Muara Soma, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, Hasbi Bin Yusuf (73), menyatakan bersyukur karena akhirnya berhasil menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada musim haji 2023.

Baca Juga


"Saya tidak menduga sama sekali bisa berangkat ke Tanah Suci pada tahun 2023 ini berkat menabung biaya haji dan sabar menunggu dan akhirnya bisa berangkat ke Makkah," katanya saat ditemui di Asrama Haji Medan, Selasa (23/5).

Hasbi jamaah calon haji (JCH) kloter pertama tahun 2023 asal Kabupaten Madina. Hasbi menyebutkan dirinya bisa pergi ke Makkah berkat kegigihan dan tidak mengenal menyerah dalam berusaha. Sebelum menjadi petani di Desa Batang Nauli, Kabupaten Madina, ia juga pernah berjualan. "Hal ini saya lakukan sejak dulu, tidak lain untuk bisa berangkat ke Tanah Suci Makkah," katanya.

Ia merasa senang tidak terhingga karena akhirnya berhasil mewujudkan cita-citanya untuk pergi berangkat ke Makkah.

Setelah berada nantinya di Tanah Suci, kata dia, cita-citanya adalah bisa menjadi haji yang mabrur, yang merupakan keinginan bagi setiap orang yang pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji.

"Semoga, dengan ibadah haji ini, semakin menambah keimanan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala(SWT), serta menjadi warga yang baik," kata Hasbi dengan penuh semangat.

Sebanyak 360 jamaah calon haji (JCH) kloter pertama asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, masuk ke Asrama Haji Medan, Selasa.

"Pada hari ini Embarkasi Medan telah menerima keberangkatan jamaah haji kloter pertama dari Kabupaten Madina sebanyak 360 orang," kata Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara H. Zulfan Efendi.

Ia menyebutkan dari 360 jumlah jamaah haji ini, sebanyak 20 persen adalah jamaah lanjut usia (lansia).

Selain itu, rombongan jamaah haji tersebut juga terdiri dari petugas kloter 5 orang dan petugas haji daerah 2 orang. "Untuk persiapan kloter pertama tidak ada masalah, baik itu mengenai fasilitas, gedung dan petugas," ujar Zulfan Efendi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler