Lepaskan Kewarganegaraan Amerika, Tina Turner Beli Rumah Mewah di Swiss

Tina Turner meninggal dunia dalam usia 83 tahun di Swiss.

EPA-EFE/ALESSANDRO DELLA BELLA
Penyanyi Tina Turner saat konferensi pers peluncuran album Beyond di Erlenbach, Swiss, 14 Mei 2009 (dirilis ulang 24 Mei 2023). Turner meninggal dunia dalam usia 83 tahun pada Rabu (24/5/2023). Rocker tersebut tutup usia di rumahnya di Kuesnacht, Swiss, setelah berjuang melawan penyakit kronis.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama enam dekade berkiprah sebagai rocker, Tina Turner telah mengumpulkan kekayaan yang luar biasa banyaknya. Puncaknya, ia membeli rumah senilai 116 juta dolar AS (Rp 1,7 triliun).

Rumah itu dibeli Turner bersama sang suami Erwin Bach, dua tahun lalu. Dilansir NZ Herald, legenda rock 'n roll ini meninggal pada usia 83 tahun setelah lama bergelut dengan masalah kesehatan.

"Tina Turner, Queen of Rock 'n Roll telah meninggal dengan damai hari ini pada usia 83 tahun di rumahnya di Kusnacht dekat Zurich, Swiss, setelah lama mengalami sakit. Dunia kehilangan legenda musik dan panutan," ujar juru bicaranya dalam sebuah pernyataan.

Rumah Turner berada dalam sebuah perkebunan bernama Chateau Algonquin di Zurich. Perkebunan itu telah disewanya selama bertahun-tahun dengan sang suami.

Turner menjadi sangat menyukai negara di Eropa itu dan akhirnya memutuskan untuk membelanjakan uangnya secara royal di Staefa, yang menghadap ke Danau Zurich, pada September 2021. Turner dan Bach yang menikah pada 2013 membayar rumah besar itu berikut 10 bangunan di tepi danau untuk liburan akhir pekan.

Ketika pindah ke Eropa pada 1990-an, Turner melepaskan kewarganegaraan Amerikanya untuk menjadi warga Swiss. Hal ini memungkinkan penyanyi "Proud Mary" itu untuk membeli rumah yang luas, mengingat undang-undang Swiss mewajibkan pembeli properti untuk menjadi penduduk negara tersebut, sehingga mereka dapat berinvestasi di sana.

Bach, yang telah berkencan dengan Turner sejak 1986, mengungkapkan bahwa pembelian rumah tersebut merupakan langkah besar bagi mereka setelah menjadi warga negara Swiss. Ia mengaku merasa betah di sana.

"(Kami) merasa sangat nyaman di Swiss. Karena pandemi dan konsekuensinya, kami (seperti banyak orang Swiss lainnya) sayangnya, menahan diri untuk bepergian," ujar Bach saat itu.

Pada 1997, Turner yang terkenal dengan lagu "What's Love Got To Do It" itu menjelaskan keputusannya untuk meninggalkan Amerika, yang menjadi negara kelahirannya.

Baca Juga


"Saya telah meninggalkan Amerika karena kesuksesan saya ada di negara lain dan kekasih saya ada di negara lain," kata Turner pada waktu itu di The Larry King Show.

Selang beberapa pekan setelah membeli rumah baru di Swiss, Turner membuat keputusan keuangan besar lainnya, yakni menjual katalog lengkap musiknya. Sang bintang menjual lagu-lagunya ke perusahaan musik Jerman BMG seharga 68 juta dolar AS (Rp 1 triliun).

 

"Perlindungan karya hidup saya, warisan musik saya, adalah sesuatu yang pribadi. Saya yakin dengan BMG dan Warner Music, pekerjaan saya berada di tangan profesional dan andal," ucap dia.

 

Turner terakhir melakukan tur pada 2008 bertajuk "Tina!: 50th Anniversary Tour". Sang bintang melakukan pertunjukan di seluruh dunia, menghasilkan lebih dari 128 juta dolar AS.

Turner meninggal dunia dengan perkiraan kekayaan bersih 380 juta dolar AS. Pada 2009, Tina Turner resmi pensiun dari pentas.

Meskipun sudah pensiun, kehidupan dan warisan Turner terus dirayakan dalam berbagai format, seperti memoarnya My Love Story (2018), film dokumenter Tina miliknya (2021), dan Tina – The Tina Turner Musical yang telah diputar di berbagai panggung di seluruh dunia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler