LPS: Kinerja Industri Perbankan Tetap Terjaga

Rasio permodalan iindustri terjaga pada level 24,69 persen.

Tangkapan Layar
Tangkapan layar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar konferensi video mengenai penetapan tingkat bunga penjaminan di Jakarta, Jumat (26/5/2023)
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan beberapa perkembangan positif terkini. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kinerja industri perbankan tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, likuiditas, dan fungsi intermediasi.

Baca Juga


“Ini sebagaimana ditunjukkan dengan rasio permodalan (KPMM) industri yang terjaga pada level 24,69 persen periode Maret 2023,” kata Purbaya dalam konferensi video, Jumat (26/5/2023).

Sementara itu, dia menjelaskan, likuiditas perbankan juga relatif tetap terjaga dengan rasio AL/DPK sebesar 26,58 persen pada April 2023. Sementara itu, kinerja intermediasi perbankan pun terus membaik.

“Pada April 2023, kredit perbankan tumbuh sebesar 8,08 persen secara tahunan, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,82 persen secara tahunan,” tutur Purbaya.

Purbaya menambahkan, LPS terus memantau pergerakan suku bunga simpanan perbankan nasional. Hal tersebut baik dari yang berdenominasi rupiah maupun valuta asing.

 

Suku bunga pasar simpanan (SBP) untuk simpanan Rupiah terpantau naik secara terbatas sebesar 12 bps menjadi sebesar 3,24 persen pada periode observasi 10 April hingga 15 Mei 2023. “Hal ini menunjukkan perbankan masih dalam tahap transisi penyesuaian arah kebijakan moneter di tengah kondisi likuiditas yang longgar dan tren peningkatan permintaan kredit,” jelas Purbaya.

Selanjutnya, SBP simpanan valas pada periode observasi yang sama terpantau naik sebesar tiga bps menjadi sebesar 1,61 persen. Hal itu jika dibandingkan periode penetapan TBP pada Februari 2023.

“Kenaikan SBP valas relatif terbatas dipengaruhi kondisi likuiditas domestik yang membaik meskipun kebijakan suku bunga The Fed potensial dipertahankan higher for longer untuk menekan inflasi,” ungkap Purbaya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler