Agar Jamaah Haji tidak Tersesat, Ini Imbauan Pemerintah
Jamaah haji diimbau mencatat nomor pemondokan.
REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Banyaknya jamaah haji Indonesia yang tersesat sepulangnya dari Masjid Nabawi, pemerintah merilis imbauan secara resmi kepada jamaah haji. Ada dua imbauan penting yang perlu diperhatikan jamaah, yakni pemerintah meminta jamaah menjaga kesehatan dan melengkapi diri dengan alat pelindung diri selama beraktivitas di luar ruangan.
Agar mencegah jamaah tersesat, pemerintah mengimbau:
Catat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi. Beri tahu dan catat nomor kontak petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) di pemondokan.
Kenakan identitas pengenal, terutama gelang jamaah. Jangan tukar menukar gelang dengan jamaah lainnya.
Selalu gunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh. Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas.
Hubungi petugas yang ada di sekitar jamaah. Selalu bawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi.
Minum oralit 1 saset per hari dicampur dengan 300 ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.
Merujuk data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Ahad (28/5/2023), pukul 8.30 WAS, jemaah yang sudah terbang ke Tanah Suci berjumlah 27.952 orang atau 73 kelompok terbang (kloter), yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 24.157 orang atau 63 kloter. Data tersebut khusus jamaah, di luar petugas kloter.