Pernah Kalah di Pilkada Jabar, Dede Yusuf Siap Jika Diminta Maju Cagub
Dede Yusuf berterima kasih atas dukungan dari Partai Demokrat Jabar.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dede Yusuf menyatakan kesiapannya jika diusulkan menjadi calon gubernur (cagub) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2024. Pilkada Jabar bukan hal baru bagi Dede Yusuf.
“Saya ucapkan terima kasih pada jajaran Partai Demokrat karena selalu mendorong kami untuk mencalonkan lagi. Kalau masuk radar berarti kan ada KPI (key performance indicator), ada kinerja yang terukur,” kata Dede Yusuf kepada wartawan, seusai kegiatan Pendidikan Politik Ideologi Partai Demokrat DPD Jabar di Grand Hotel Preanger, Kota Bandung, Jabar, Ahad (28/5/2023).
Dede Yusuf pernah menjadi wakil gubernur (wagub) Jabar periode 2008-2013 mendampingi Ahmad Heryawan. Jalan keduanya berpisah pada Pilkada Jabar 2013.
Kala itu, Dede Yusuf diusung Partai Demokrat sebagai cagub, berpasangan dengan Lex Laksamana. Namun, suara pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana kalah oleh Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, yang menjadi pemenang pilkada.
Pada Pilkada Jabar 2018, Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Golkar mengusung duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Perolehan suaranya kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, yang terpilih sebagai gubernur-wakil gubernur periode 2018-2023.
Ditanya soal kesiapannya dicalonkan sebagai cagub di Pilkada Jabar 2024, Dede Yusuf siap. “Kalau saya kan siap tempur,” kata dia, yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jabar itu.
Namun, sebelum bicara pilkada, Dede Yusuf mengatakan, dirinya berfokus untuk menjalankan tugas mendongkrak perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif (pileg), yang akan berlangsung Februari 2024.
Sementara Pilkada Jabar rencananya digelar pada November 2024. “Bagi saya, mandat yang diberikan Ketua Umum saat ini adalah memenangkan kursi di dapil (daerah pemilihan) sebanyak-banyaknya dan suara setinggi-tingginya,” ujar Dede Yusuf.
Dede Yusuf menilai, momen Februari 2024 penting bagi Partai Demokrat, sebelum memikirkan pilkada. “Karena Februari ini akan terjadi perubahan yang sangat besar bagi bangsa dan negara, termasuk di daerah,” kata dia.