AS Dorong Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di NTB

USTDA memberi hibah kepada Medco untuk studi kelayakan PLTB Sumbawa Barat.

ustda.gov
USTDA. Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) memberikan hibah kepada PT Medco Power Indonesia untuk studi kelayakan guna membantu pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 111 megawatt di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) memberikan hibah kepada PT Medco Power Indonesia untuk studi kelayakan guna membantu pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 111 megawatt di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga


"Proyek itu akan memfasilitasi penggantian sumber energi berpolusi tinggi dengan energi bersih dan terbarukan," kata USTDA dalam keterangan yang disampaikan Kedutaan Besar AS dan disiarkan Antara di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Presiden Direktur Medco Eka Satria dan Direktur Regional USTDA untuk Indo-Pasifik Verinda Fike berpartisipasi dalam acara penandatanganan hibah yang disaksikan oleh Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Michael F Kleine.

"Sebagai salah satu perusahaan energi bersih dan terbarukan terkemuka di Indonesia, Medco Power terus mendukung komitmen Pemerintah Indonesia terhadap mitigasi perubahan iklim dan target menuju pengurangan emisi," kata Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria.

Ia mengatakan, penandatanganan ini juga merupakan bagian dari strategi perubahan iklim MedcoPower dalam mengembangkan portofolio listrik dari energi terbarukan.

Direktur USTDA Enoh T Ebong berharap kemitraan USTDA dengan Medco akan memajukan transisi energi bersih di Indonesia dan menawarkan sumber energi terbarukan kepada masyarakat di Sumbawa Barat. USTDA mengantisipasi minat kuat dari industri AS untuk bermitra dengan Medco dalam penerapan proyek prioritas ini.

"Kami percaya bahwa fleksibilitas dan relevansi peranti persiapan proyek kami terhadap kebutuhan infrastruktur Indonesia menjadikan kami mitra yang sebenarnya," kata Enoh.

Pada kesempatan itu, Wakil Dubes AS Kleine mengatakan, Pemerintah AS bangga dapat bermitra dengan Indonesia untuk mempromosikan solusi energi terbarukan. "Proyek ini menunjukkan komitmen kuat Amerika Serikat untuk membantu Indonesia dalam transisi energi bersih menuju pencapaian emisi nol bersih," ujar Kleine.

Kedubes AS dalam keterangannya menyebutkan bahwa hibah senilai Rp 15 miliar itu bertujuan untuk mendukung transisi energi bersih Indonesia di bawah Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP). JETP merupakan kemitraan yang dipimpin oleh Indonesia berdasarkan target iklim ambisius Indonesia. Sekretariat JETP saat ini sedang menyusun Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) yang akan memandu pembiayaan JETP selama tiga hingga lima tahun ke depan.

Studi USTDA akan menyediakan bagi Medco pengkajian dan penilaian sumber energi angin yang terperinci, analisis geoteknik awal, desain pembangkit listrik dan sistem interkoneksi, studi integrasi jaringan, penilaian dampak lingkungan dan sosial awal, penilaian risiko, analisis biaya dan ekonomi, dan analisis rencana implementasi.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler