Empat Keutamaan Ibadah Haji
Ibadah haji memiliki keutamaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ibadah haji termasuk dalam rukun islam ke lima. Tak hanya sebagai sebuah kewajiban, ibadah haji juga memiliki keistimewaan, empat diantaranya dikutip buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah tulisan Hanif Luthfi,
Pertama, Pahalanya Surga
Dalam sebuah hadits shahih, disebutkan bahwa janji pahala haji adalah surga,
Sebagimana hadits:
الله صلی عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله عليه وسلم قال: العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما،
والحج المبرور ليس له جراة إلا الجنة
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah bersabda, "Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga" (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain riwayat Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
تابعوا بين الحج والعمرة ، فإنما ينفيان الفقر والذنوب ، كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة،
وليس للحجة المبرورة ثواب إلا الجنة
"Iringilah ibadah haji dengan memperbanyaky ihadah umrah (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga" (HR. Imam at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ahmad).
Kedua, Diampuni Dosanya
Orang yang telah melakukan ibadah haji dengan tanpa berbuat maksiat, maka pulang dalam keadaan terampuni dosanya, sebagaimana anak bayi yang baru dilahirkan. dari rahim ibunya. Sebagaimana hadits:
عن أبي هريرة رضي الله عَنْهُ قَالَ جَعْتُ النَّبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَن حَج ابله فلم يرفث ولم يفسق رجع
كيوم ولدته أنه (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Aku pernah mendengar Nabi bersabda, "Siapa yang berhaji karena Allah, lalu la tidak berkata kator dan berbuat fasik, maka ia kembali seperti hari ketika dilahirkan ibunya." (HR. Al- Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan:
عن أبي هريرة رضي الله عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْعُمْرَةُ إلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَة لِمَا بَيْنَهُمَا والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة. (رواه البخاريو مسلم)
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya Rasulullah bersabda, "Umroh (satu) ke umrah dainnya) itu dapat melebur terhadap dosa di antara keduanya, sedangkan huji yang mabrur itu tidak ada balasan yang pantas) untuknya kecuali surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan:
عَنْ عُمَر عن النبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تابعوا بين الحج والعمرة فإن الْمُتَابَعَة بَيْنَهُمَا تَنْفِي الْفَقْرَ والذنوب كما ينفي الكبير تحت الحديد والذهَبِ والفضة وليس الحجة المزورة ثواب إِلَّا الحته. (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه)
Dari Umar r.a. dari Nabi, beliau bersabda, "Dekatkanlah kalian antara haji dan umrah (boik hall dillaai dengan umrah atau umrah diikuti dengan haji), karena sesungguhnya mendekatkan di antara keduanya itu dapat menghilangkan kefaqiran dan dosa-dosa (yang kecil-kecil) sebagaimana kir (tempat yang digunakan untuk menyalakan api) dapat menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala (yang pantas) bagi haji mabrur kecuali surga." (HR. At-Tirmidzi, An- Nasa'i, dan Ibnu Majah)
Ketiga, Amalan Paling Utama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata:
> > []مثل النبي - صلى الله عليه وسلم - أي الأعمال أفضل قال «يمان بالله ورسوله». قيل ثم ماذا قال «جهاد في سبيل الله. قيل ثم ماذا قال: حج مبرور
"Nabi ditanya, "Amalan apa yang paling ofdhol?" Beliau menjawab, "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Ada yang bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah. Ada yang bertanya kembali, "Kemudian apa lagi?" "Haji mabrur", jawab Nabi" (HR. Bukhari)
Keempat, Dikabulkan Doanya
Dari Ibnu Umar, dari Nabi, beliau bersabda,
الغازي في سبيل الله والحاج وَالْمُعْتَمِرُ وَقدُ اللَّهِ دَعَاهُم
فأجابوة وسألوة فأعطاهم
"Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu- tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri" (HR. Ibnu Majah).