Kebodohan Kaum LGBT yang Diabadikan dalam Alquran
Alquran mengabadikan kebodohan kaum LGBT.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama Syekh Dr Yusuf Al-Qaradhawi menyampaikan penjelasan tentang penyimpangan seksual yang dikenal dengan sebutan LGBT.
Dia mengatakan, Allah SWT mengharamkan zina dan juga mengharamkan segala hal yang mengarah padanya. Allah juga mengharamkan penyimpangan seksual, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum sodom, yakni kaum Nabi Luth.
"Perilaku buruk adalah kemunduran atas fitrah. Penyebaran perilaku tersebut merusak kehidupan mereka dan menjadikan mereka sebagai budaknya sehingga lupa pada naluri dan fitrahnya," jelasnya, seperti dilansir Islam Online.
Bagi umat Muslim, cukuplah Alquran yang mengabadikan kisah kaum Nabi Luth yang melakukan perilaku kotor dan keji itu. Alquran dalam beberapa ayat, kata Al Qaradhawi, menyebut perilaku tersebut sebagai kebodohan, melampaui batas, rusak, dan kejahatan.
"Di antara sikap teraneh dari mereka, yaitu penyimpangan mereka, hilangnya akal sehat mereka, kemerosotan moral mereka, dan naluri mereka yang rusak," paparnya.
Dalam ayat 55 Surat An Naml, dikatakan, "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)."
Imam Asy Syaukani menjelaskan, ayat tersebut adalah teguran yang disampaikan secara berulang kepada kaum Nabi Luth atas perbuatan mereka yang melampaui batas itu. Mereka melakukan perbuatan tersebut hanya untuk memenuhi nafsu. Mereka menginginkan orang dari sesama jenisnya, yang dalam hal ini lelaki, dan mengabaikan wanita.
Pada akhir ayat 55 Surat An Naml, disebutkan: بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ. 'Tajhaluun' memiliki arti yang merujuk pada kebodohan. Imam Asy Syaukani menyebutkan, orang-orang sodom adalah kaum yang bodoh terhadap larangan atau akibat atas perbuatannya.
Alquran juga menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang menunjukkan persetujuannya atas perilaku menyimpang itu. Hal inilah yang dilakukan oleh istri Nabi Luth yang telah berkhianat karena tidak percaya pada pesan-pesan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Luth.
Ini karena istri Nabi Luth malah menyerukan maksiat kepada para tamu Nabi Luth. Dalam pendapat lain, pengkhianatan yang dimaksud adalah bentuk kemunafikan atau hasutan.
"Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut! Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah beserta keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?” (QS Hud 81).
Allah SWT mengazab kaum sodom dengan menurunkan hujan batu. Allah SWT berfirman, "Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman." (QS Asy Syu'ara ayat 173-174)
Dalam tafsir terhadap ayat 54 Surat An-Naml, Imam Asy Syaukani juga menyebutkan dosa bagi mereka yang melihat perbuatan LGBT tapi tetap menyangkal keberadaannya. Melihat baik dengan penglihatan hati yakni melalui pengetahuannya, atau dengan penglihatan mata kepalanya sendiri. Sebab perbuatan kaum sodom itu tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi tapi justru secara terang-terangan karena keangkuhan mereka.
Sumber: