50 Ribu Jamaah Haji Indonesia Rasakan Manfaat Rute Makkah
Rute Makkah menawarkan penerbitan visa elektronik di rumah dan pemilahan bagasi.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kerajaan Arab Saudi menawarkan fasilitas layanan bagi umat Islam yang akan melakukan haji di bidang imigrasi. Tahun ini, lebih dari 50 ribu jamaah asal Indonesia mendapat manfaat dari program Rute Makkah tersebut.
“Inisiatif Rute Makkah menargetkan penyelesaian prosedur masuk bagi lebih dari 50 ribu jamaah haji Indonesia, sebelum mereka meninggalkan negara asalnya ke Arab Saudi,” kata Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Faisal Al Amoudi, dikutip di Gulf News, Sabtu (3/6/2023).
Secara pribadi, ia menyebut merasakan tanggapan positif terhadap proyek ini di Indonesia, di berbagai tingkatan dan kalangan. “Ada kerja sama dan koordinasi yang sangat erat antara kedutaan, tim Saudi dan kader yang bertugas mengimplementasikan inisiatif ini,” ujar dia.
Pada 2018, Kementerian Dalam Negeri Saudi meluncurkan kembali Prakarsa “Rute Mekkah”. Hal uni memberi jamaah dari beberapa negara akses ke layanan yang ada, termasuk menyelesaikan prosedur terkait haji di negara asal mereka.
Inisiatif ini dimulai dengan uji coba pada 2017. Untuk tahun ini, hal tersebut diterapkan di tujuh negara, yaitu Malaysia, Indonesia, Pakistan, Maroko, Bangladesh, Turki, serta Pantai Gading.
Kelompok jamaah haji pertama dari Malaysia, Indonesia, Pakistan, Bangladesh dan Turki secara bertahap telah mendarat di Arab Saudi. Menurut proyek ini, fasilitas yang ditawarkan kepada jamaah antara lain penerbitan visa elektronik di rumah, penyelesaian prosedur paspor, serta penandaan dan pemilahan bagasi di bandara keberangkatan.
Setibanya di Arab Saudi, jamaah haji akan langsung menuju ke tempat tinggalnya di kota suci Makkah dan Madinah. Sementara, barang bawaan mereka akan diantarkan langsung ke tempat tinggalnya.
Ibadah haji yang merupakan salah satu dari lima kewajiban Islam, diperkirakan akan terjadi pada minggu terakhir bulan ini. Muslim yang secara fisik dan finansial mampu melakukan haji, harus menunaikannya setidaknya sekali seumur hidup.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan tidak akan ada batasan jumlah jamaah haji dari seluruh dunia untuk musim haji ini. Keputusan tersebut membalikkan pembatasan sebelumnya, yang dipicu oleh pandemi global.