Pesan Menyentuh Erick Thohir usai Menerbangkan Lampion di Langit Borobudur
Cita-cita kita jadi negara maju harus setinggi langit tapi tetap jaga persatuan.
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama para biksu dan ribuan umat Budha, bersama-sama menerbangkan 2.567 lampion sebagai tanda puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Ahad (4/6/2023). Erick tampak antusias dan berbincang dengan sejumlah umat Buddha selama momen pelepasan ribuan lampion berlangsung.
"Hari ini, saya sebagai umat Muslim hadir untuk bersama-sama umat Buddha. Ini sungguh luar biasa, pengalaman baru melihat bagaimana ribuan lampion diterbangkan. Seperti cita-cita kita sebagai negara maju harus setinggi langit tapi tetap menjaga persatuan," ujar Erick usai menghadiri pelepasan ribuan lampion dalam puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (4/6/2023).
Erick berpesan perayaan Waisak dapat menjadi momentum dalam memperkuat persatuan. Erick mengapresiasi masyarakat dari berbagai latar belakang yang menyambut hangat perjalanan para bhikku dari Thailand ke Candi Borobudur. Erick menyebut peristiwa tersebut menggambarkan betapa indahnya keberagaman di Indonesia.
"Apresiasi untuk masyarakat kita luar biasa, itulah Indonesia yang harus kita jaga, kita baru tiga hari saja mengingat hari kelahiran Pancasila dan itu fundamental, yang saya rasa perbedaan menjadi sebuah kesatuan yang menjadi kekuatan bangsa," ucap pria berusia 53 tahun tersebut.
Erick menyampaikan 42 persen penduduk Asia Tenggara beragama Buddha. Erick menilai keberadaan Candi Borobudur harus menjadi medium sebagai bukti kekuatan akan keberagamaan di Indonesia. "Empat puluh dua persen itu angka yang besar dan kebetulan Allah SWT memberikan Candi Borobudur kepada bangsa kita. Ini saya rasa spesial yang menjadi bagian untuk terus menjaga perbedaan menjadi kekuatan," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Untuk itu, Erick terus mendorong holding BUMN pariwisata dan pendukung atau InJourney dan anak usahanya, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, untuk menjaga keseimbangan Candi Borobudur. Erick menekankan penataan Candi Borobudur tak sekadar berbasis pada aspek wisata, melainkan juga menjaga nilai-nilai spiritual, edukasi, dan sejarah.
"Sebagai sebuah aset yang tidak ternilai, kita ingin menjaga keseimbangan di Candi Borobudur ini sebagai tempat wisata, tetapi punya nilai spritual, pendidikan, dan juga sejarah. Keseimbangan ini yang harus kita jaga, jangan sampai juga Borobudur yang luar biasa ini hanya jadi tempat wisata, tapi kehilangan nilai spiritual," kata Erick menambahkan.