Cina Tolak Kehadiran Aliansi Militer Seperti NATO di Asia Pasifik 

Kehadiran aliansi semacam NATO akan menyeret kawasan Asia Pasifik ke pusaran konflik.

AP Photo/Mindaugas Kulbis
Prajurit Angkatan Darat Norwegia ambil bagian dalam latihan militer NATO. Cina menolak kehadiran aliansi seperti NATO di Asia Pasifik.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu memperingatkan agar tak ada pembentukan aliansi militer seperti NATO di Asia Pasifik. Menurutnya, kehadiran aliansi semacam itu akan menyeret kawasan ke pusaran konflik.

Baca Juga


“Upaya untuk mendorong (aliansi) seperti NATO di Asia Pasifik adalah cara untuk menculik negara-negara kawasan dan membesar-besarkan konflik serta konfrontasi,” kata Li saat berbicara di forum keamanan Shangri-la Dialogue di Singapura, Ahad (4/6/2023).

Dia menekankan, saat ini Asia Pasifik membutuhkan kerja sama yang terbuka dan inklusif, bukan menjadi kelompok-kelompok kecil. “Kita tidak boleh melupakan bencana parah yang dibawa oleh dua perang dunia kepada orang-orang di semua negara, dan kita tidak boleh membiarkan sejarah tragis seperti itu terulang kembali,” ujarnya.

Cina adalah salah satu negara yang vokal mengkritik pembentukan pakta keamanan AUKUS beranggotakan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Beijing menuduh ketiga negara tersebut menghasut perlombaan senjata. Di bawah AUKUS diketahui terdapat kesepakatan pembelian kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia dari AS. Dengan bantuan AS dan Inggris, Australia juga bakal memulai rencana untuk membangun kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri.

 

Cina sempat menyatakan kerja sama pembangunan kapal selam bertenaga nuklir oleh negara anggota AUKUS tidak boleh dilanjutkan sebelum adanya konsensus dari negara anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Hal itu karena dalam prosesnya, ada pentransferan sejumlah besar uranium dari negara senjata nuklir ke negara non-senjata nuklir.

“Menunggu konsensus yang dicapai oleh semua negara anggota IAEA, (maka) AS, Inggris, dan Australia tidak boleh melanjutkan kerja sama yang relevan, dan Sekretariat IAEA tidak boleh terlibat dengan ketiga negara tersebut dalam pengaturan pengamanan untuk kerja sama kapal selam nuklir mereka,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada 14 Maret 2023 lalu.

 

Wang juga mengingatkan, Asia Pasifik adalah kawasan paling dinamis dan cepat berkembang di dunia. “Cina mendesak ketiga negara (AS, Australia, Inggris) untuk mengindahkan seruan komunitas internasional dan negara-negara kawasan, membuang mentalitas Perang Dingin yang sudah kuno dan pola pikir geopolitik yang sempit, dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban internasional mereka serta menahan diri dari melakukan apa pun yang merusak perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler