Hikmah Apa yang Perlu Digali dari Erupsi Gunung Anak Krakatau ?
Gunung Anak Krakatau menyemburkan debu hingga 3,5 KM ke atas awan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sabtu (10/6/2024) menjadi momentum Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. Pada sore sekitar pukul 17.50 WIB, gunung yang terletak di Selat Sunda itu menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 3,5 KM.
Alam semesta beserta isinya merupakan salah satu dari tanda kebesaran Allah SWT yang dinampakkan kepada manusia. Terjadinya gempa bumi hingga meletusnya gunung tak lepas dari tanda-tanda kebesaran Allah yang patut dijadikan pengingat dan peningkat ketakwaan. Apa hikmahnya?
Dalam Surah An-Naml ayat 88,
وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ
Wa taral-jibaala tahsabuha jaamidatan wa hiya tamurru marrassahaabi, shun’allahilladzi atqana kulla syai’in. Innahu khabirun bimaa taf’alun
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan bahwa adanya bencana di alam semesta merupakan sebuah pengingat. Namun demikian beliau menekankan bahwa bencana jika dilihat dari sisi kerusakan yang diakibatkannya, maka tentu saja tidak baik.
"Namun jika bencana gunung meletus itu menimpa orang Muslim dan dia mati karenanya, maka matinya tegolong syahid." kata Kiai Ahsin saat dihubungi Republika, belum lama ini.
Beliau menjelaskan, jika orang Muslim terkena musibah bencana alam, dia harus bersikap biasa-biasa saja. Umat Muslim harus mempercayai bahwa hal itu adalah ujian, cobaan, dan juga pengingat dari Allah SWT. Bencana alam adalah peringatan agar orang yang beriman dari waktu ke waktu harus selalu ingat dan siap sedia dalam menerima takdir Allah, dan harus sabar.
Lebih lanjut Kiai Ahsin menjelaskan, bencana alam yang datang menimpa kepada manusia merupakan salah satu cara bagi Allah untuk memberikan peringatan dan pengujian kepada hamba-hamba-Nya. Apakah dengan datangnya musibah seseorang masih akan tetap beriman, lepas beriman, atau justru semakin bertambah keimanannya.