Bahaya, Jangan Tinggalkan Anak Saat Bermain di Kolam Renang Tiup!
Genangan air beberapa sentimeter saja dapat membuat anak tenggelam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua mungkin menganggap kolam renang tiup merupakan tempat bermain air yang sangat aman bagi anak, tanpa adanya ancaman bahaya apa pun. Terlebih, kolam renang tiup biasanya berukuran kecil dan dangkal. Akan tetapi, para pakar keamanan air punya pendapat lain.
Mereka memperingatkan para orang tua agar tidak meninggalkan anak-anak sendirian tanpa pengawasan saat bermain air, bahkan jika itu hanya di kolam renang tiup di halaman rumah. Direktur amal di Royal Lifesaving Society UK (RLSS), Lee Heard, mengingatkan bahwa aspek keamanan menjadi hal yang terpenting.
Dengan gelombang panas yang mengimbas berbagai belahan dunia, Heard yakin banyak keluarga pergi ke kolam renang atau memasang kolam renang tiup di halaman rumah. Banyak orang mungkin tidak menyangka, tapi nyatanya nyawa seorang anak bisa terancam dalam hitungan menit.
"Kasus anak tenggelam bisa terjadi dengan sangat cepat, jadi penting untuk memastikan bahwa Anda tidak meninggalkan anak Anda sendirian saat mereka berada di dalam atau di dekat air," kata Heard, dikutip dari laman The Sun, Ahad (11/6/2023).
Selain pengawasan penuh selama bermain air, ada hal lain yang perlu dilakukan orang tua setelah anak rampung bermain air. Heard menyarankan orang tua segera mengosongkan kolam tiup atau wadah air lainnya, lalu membalikkan posisinya. Tujuannya, agar tidak ada air yang tertampung (misalnya dari hujan) dan menjadi potensi bahaya di saat yang tidak terduga.
Genangan air beberapa sentimeter saja dapat mematikan dan membuat anak tenggelam. Heard menyampaikan, itu adalah salah satu penyebab paling umum kematian akibat kecelakaan pada anak-anak. Sepanjang 2022, di Inggris tercatat terdapat 26 anak berusia kurang dari 14 tahun yang kehilangan nyawa akibat tenggelam secara tidak sengaja.
"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi keluarga yang harus mengalami kehilangan mendadak yang tragis karena kasus anak tenggelam," ungkap Heard.
Dokter umum Sarah Jarvis juga membagikan kiat bermain air dengan aman di tengah cuaca panas yang menyengat. "Jaga kolam renang di tempat teduh, untuk memastikan anak-anak tidak menghabiskan waktu terlalu lama di bawah terik sinar matahari," ujar Jarvis.
Direktur olahraga air di sekolah renang anak-anak Water Babies, Hannah Smith, menyebutkan sejumlah saran lain bagi orang tua yang memiliki bayi. Tidak masalah jika orang tua ingin membiasakan bayi berenang di bak kecil atau kolam renang tiup, namun ada hal yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan keterangan dari Smith, suhu air untuk bayi minimal 30 derajat Celsius. Jika bayi masih berusia di bawah 12 minggu, suhunya harus lebih tinggi lagi, yakni 32 derajat Celsius. Smith pun menganjurkan orang tua selalu siaga untuk menghadapi hal terburuk.
"Pastikan mengetahui nomor darurat dan kotak P3K tersedia," ucapnya.
Untuk orang tua yang mengajak anak-anak ke kolam renang umum atau pantai, The RLSS Drowning Prevention Society membagikan pedoman untuk menjaga anak-anak tetap aman. Periksa pengaturan keselamatan sebelum pergi berlibur, termasuk keberadaan penjaga pantai.
Selalu baca tanda-tanda yang terpasang di tempat wisata. Saat berenang bersama anak-anak di laut, waspadalah terhadap arus yang berbahaya di laut.
Berenanglah sejajar dengan pantai dan tak terlalu jauh dari bibir pantai. Selain itu, jangan berenang di dekat bebatuan, dermaga, pemecah gelombang, atau karang.