Jeritan Orang Kafir di Hadapan Malaikat Saat Dicabut Nyawanya, Lalu Apa yang Terjadi?

Proses pencabutan nyawa orang kafir akan sangat rumit

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi orang meninggal. Proses pencabutan nyawa orang kafir akan sangat rumit
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Orang-orang kafir mengalami penderitaan yang begitu berat ketika dicabut rohnya. Malaikat maut mencabut roh orang kafir dengan sangat kasar Sehingga menimbulkan rasa sakit yang teramat perih yang belum pernah dirasakan orang kafir itu.  

Baca Juga


Sakitnya ketika dicabut nyawa terlihat dari mimik wajah orang kafir kala sakaratul maut yang seperti orang memakan buah yang sangat pahit. 

Malaikat maut tak sedetikpun berlemah lembut pada roh orang kafir. Justru menghardik dengan kasar terhadap roh orang kafir yang kotor. 

Ketika keluar roh itu, maka orang kafir itu menjerit-jerit sejadi-jadinya saking sakitnya. Setelah itu malaikat maut menyerahkan roh orang kafir itu kepada malaikat Zabaniyah yang berwajah seram dengan aroma yang bau. 

Maka malaikat Zabaniyah menyiksa orang-orang kafir. Keterangan ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab at-Tadzkirah karya Imam Qurthubi.   

وأما الكافر فتؤخذ نفسه عنفا فإذا وجهه كآكل الحنظل والملك يقول: اخرجي أيتها النفس الخبيثة من الجسد الخبيث ، فإذا له صراخ أعظم ما يكون كصراخ الحمير فإذا قبضها عزرائيل ناولها زبانية قباح الوجوه، سود الثياب، منتنو الرائحة، بأيديهم مسوح من شعر، فيلفونها فتستحيل شخصا إنسانيا على قدر الجرادة، 

Artinya: Dan adapun orang-orang kafir akan diambil rohnya dengan kasar. Ketika itu wajah orang-orang kafir seperti sedang memakan buah hanzhalah (Citrullus Colocynthis/labu padang pasir yang pahit). Dan malaikat berkata, 'Keluarlah wahai jiwa yang kotor dari jasad yang kotor.' Maka ketika itu orang-orang kafir berteriak keras melebihi kerasnya suara keledai. Maka ketika telah mencabut roh orang kafir itu, malaikat Izrail menyerahkan kepada malaikat Zabaniyah dengan wajah yang menyeramkan, pakaiannya hitam, baunya busuk. Di tangan malaikat Zabaniyah terdapat kantong dari rambut. Maka malaikat Zabaniyah membungkusnya seperti belalang."

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

Sementara itu, Ibnu Qayyim al-Jauziy mengisahkan tentang prosesi seorang hamba yang kafir ketika nyawanya dicabut hingga mendapatkan pertanyaan di dalam kubur. Kisah ini diambil dari hadits al-Bara bin Azib. 

وعن البراء بن عازب رضي الله عنه قال: كنا في جنازة في بقيع الغرقد، فأتانا النبي صلى الله عليه وسلم، فقعد وقعدنا حوله، كأن على رؤوسنا الطير، وهو يلحد له, قال: ..........وإن العبد الكافر إذا كان في انقطاع من الدنيا وإقبال من الآخرة، نزل إليه من السماء ملائكة سود الوجوه، معهم المسوح، فيجلسون منه مد البصر، ثم يجيء ملك الموت حتى يجلس عند رأسه، فيقول: أيتها النفس الخبيثة، اخرجي إلى سخط من الله وغضب، قال: فتتفرق في جسده، فينتزعها كما ينتزع السفود من الصوف المبلول، فيأخذها، فإذا أخذها لم يدعوها في يده طرفة عين، حتى يجعلوها في تلك المسوح، ويخرج منها كأنتن ريح خبيثة وجدت على وجه الأرض، فيصعدون بها، فلا يمرون بها على ملأ من الملائكة إلا قالوا: ما هذا الروح الخبيث؟ فيقولون فلان ابن فلان، بأقبح أسمائه التي كانوا يسمونه بها في الدنيا، حتى ينتهي بها إلى السماء الدنيا، فيستفتح له، فلا يفتح له، ثم قرأ رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا تفتح لهم أبواب السماء ولا يدخلون الجنة حتى يلج الجمل في سم الخياط، فيقول الله عز وجل: اكتبوا كتابه في سجين، في الأرض السفلى، فتطرح روحه طرحاً، ثم قرأ: ومن يشرك بالله فكأنما خر من السماء فتخطفه الطير أو تهوي به الريح في مكان سحيق، فتعاد روحه في جسده، ويأتيه ملكان فيجلسانه، فيقولان له: من ربك؟ فيقول: هاه، هاه، لا أدري، فيقولان له: ما هذا الرجل الذي بعث فيكم، فيقول: هاه هاه، لا أدري، فينادي مناد من السماء: أن كذب، فأفرشوه من النار، وافتحوا له باباً إلى النار، فيأتيه من حرها وسمومها، ويضيق عليه قبره، حتى تختلف أضلاعه، ويأتيه رجل قبيح الوجه، قبيح الثياب منتن الريح، فيقول: أبشر بالذي يسوؤك، هذا يومك الذي كنت توعد، فيقول: من أنت، فوجهك الوجه (الذي) يجيء بالشر، فيقول: أنا عملك الخبيث، فيقول رب لا تقم الساعة 

Ketika itu, Nabi Muhammad SAW mendatangi mereka yang sedang mengurus jenazah di Baqi' al-Garqad. Rasulullah SAW berkata, “Jika hamba itu menuju akhirat dan terputus dari dunia maka para malaikat turun kepadanya dengan wajah menghitam. Malaikat itu membawa kain tenun yang kasar. Mereka duduk sejauh mata memandang. Malaikat pencabutnya datang hingga duduk di dekat kepalanya seraya berkata, "Hai jiwa yang kotor, keluarlah kepada kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya." 

Rohnya lantas berpencar-pencar di badannya. Malaikat itu pun mencabut rohnya sebagaimana dia mencabut besi tusuk dari kain wol yang basah. Jika malaikat pencabut nyawa sudah mengambil rohnya, malaikat lain tidak membiarkan roh itu ada di tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata pun hingga mereka meletakkannya di atas kain itu. Kain itu mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai di bumi. Para malaikat membawanya naik. Mereka tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan bertanya, "Apa bau yang busuk ini?"

Para malaikat yang membawa rohnya menjawab, "Dia fulan bin fulan." Sebutan nya begitu buruk sebagaimana namanya dipanggil di dunia. Langit itu tidak terbuka ketika diminta untuk dibukakan baginya. Rasulullah SAW pun membacakan ayat, "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak (pula) mereka masuk ke surga hingga unta masuk ke lubang jarum." (QS al-Araf: 40).

Allah SWT berfirman, "Tulislah kitabnya di dalam penjara di bumi yang bawah." Rohnya dilemparkan dengan sekali lemparan. Nabi SAW kemudian membacakan ayat, "Dan barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS al-Hajj:31). Rohnya lantas dikembalikan ke badan.  

Setelah itu, dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, " Siapakah Rabbmu? Dia menjawab, "Hah-hah, aku tidak tahu." "Siapakah orang yang diutus di tengah kalian ini?" tanya dua malaikat. "Hah-hah, aku tidak tahu," jawabnya.

Lalu, ada penyeru yang berseru dari arah langit. "Hamba-Ku ini telah berdusta. Maka bentangkanlah neraka baginya dan bukakanlah pintu yang menuju neraka." Maka didatangkanlah kepada panas dan racun neraka dan kuburnya disempitkan hingga tulang-tulangnya terlepas. Dia didatangi seorang lelaki yang buruk wa jah nya, buruk pakaiannya, dan mengeluarkan bau busuk. Seraya berkata, "Terima lah kabar yang menyedihkanmu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu."

Hamba itu bertanya, "Siapa engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang sam bil membawa keburukan." Orang yang datang menjawab, "Aku adalah amalmu yang buruk." Hamba itu berkata, "Ya Rabbi, janganlah Engkau datangkan hari kiamat."

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Di dalam buku ar-Ruh wan-Nafs karya al-Hafizh Abu Abdullah bin Mandah diterangkan bagaimana hamba yang kafir mendapatkan siksa kubur. Ketika roh di kembalikan lagi ke tempatnya berbaring, Munkar dan Nakir mendatanginya sambil menaburkan tanah dengan kedua taringnya. Mereka menggali tanah dengan rambutnya. Suaranya seperti halilintar yang menggelegar sementara pandangannya seperti kilat yang menyambar.

Dua malaikat ini mendudukkan mayat itu kemudian berkata, "Siapakah Rabbmu? Dia menjawab, "Aku tidak tahu." Kemudian, ada yang berseru dari arah samping kubur. "Kamu memang tidak tahu."

Malaikat Munkar dan Nakir memukulinya dengan tongkat besi. Meski timur dan barat menyatu, puukulan ini tidak berkurang. Kuburnya pun menyempit hingga tulangtulang rusuknya tercecer. Pintu neraka dibukakan di hadapannya. Dia melihat tempat duduk di dalam neraka itu hingga tiba hari kiamat. Wallahu'alam.    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler