Erick Thohir Jadi Kandidat Cawapres Teratas Disandingkan dengan Tiga Bakal Capres
Erick menggeser nama AHY yang sebelumnya berada di urutan teratas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nama Erick Thohir berada dalam posisi teratas kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang ingin dipilih masyarakat jika disandingkan ke semua bakal calon presiden. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada rentang 5-13 Juni 2023 menemukan elektabilitas Erick sebesar 15,5 persen dalam skema pilihan 20 nama semi terbuka.
"Tertinggi Erick Thohir, ini juga baru karena sebelumnya yang biasa tertinggi itu AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Mungkin faktor ketua umum mungkin juga propaganda, tetapi untuk hari ini propagandanya sudah beralih ke Erick karena faktor piala dunia, PSSI, kemudian agenda Argentina," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat Rilis survei bertajuk "Peta Elektoral Koalisi Partai & Capres-Cawapres Jelang Pemilu 2024" di Hotel Tamarin Jakarta, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Dedi melanjutkan, nama Erick juga masih di posisi tertinggi jika disandingkan ketiga bakal capres. Dedi menyebutkan, sebanyak 21,4 persen masyarakat ingin memilih jika Erick menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.
Sedangkan jika disandingkan ke Anies Baswedan, elektabilitas Erick ada sekitar 20,5 persen masyarakat. Sedangkan untuk Ganjar, ada sekitar 26,8 persen.
"Erick tetap konsisten berada posisi teratas apakah dia akan disandingkan untuk Prabowo Subianto dia akan dapat 21,4 persen pemilih yang setuju untuk Erick. Lalu untuk Anies ada 20,5 persen yg setuju Erick jadi cawapres Anies. Dan 26,8 persen kalau Erick disandingkan dengan Ganjar Pranowo," katanya.
Sedangkan posisi cawapres selanjutnya ada Mahfud MD di posisi kedua yang memperoleh 11,1 persen, Agus Harimurti Yudhotono di posisi ketiga dengan 10,9 persen, keempat ada Ridwan Kamil dengan 6,7 persen dan Sandiaga Uno dengan 6,5 persen.
Untuk posisi kelima ada Airlangga dengan 3,8 persen, Puan Maharani 3,1 persen, TGB Muhammad Zainul Majdi 1,9 persen dan Andika Perkasa 1,9 persen. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) dilakukan pada rentang periode 5-13 Juni 2023 dengan metode wawancara ke 1.200 responden. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat akurasi data 95 persen.