Vladimir Putin Sebut Presiden Ukraina Aib Yahudi
Perlakuan Ukraina terhadap penutur bahasa Rusia diklaim sebanding tindakan Nazi.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat (16/6/2023) mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy adalah aib bagi orang-orang Yahudi. Zelenskyy diketahui beragama Yahudi.
"Saya punya banyak teman Yahudi. Mereka mengatakan bahwa Zelenskyy bukan orang Yahudi, bahwa dia memalukan bagi orang Yahudi. Saya tidak bercanda," ujar Putin ketika berpidato di sebuah forum ekonomi tahunan di St Petersburg, dilansir Aljazirah.
Moskow mengklaim perlakuan Ukraina terhadap penutur bahasa Rusia di negara yang didukung Barat itu sebanding dengan tindakan Nazi Jerman. Tuduhan ini telah ditentang oleh pemerintah Ukraina dan komunitas Yahudi di negara itu.
Putin mengatakan, Moskow harus melawan neo-Nazisme. Dia menambahkan, Rusia telah menderita kerugian besar selama perjuangan melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia 2. "Kami tidak akan pernah melupakannya. Mengapa tidak ada yang mendengarkan kami?," ujar Putin.
Perang Ukraina mahal di ongkos ...
Para pejabat pertahanan AS menyatakan Ukraina membutuhkan banyak bantuan saat ini. Ukraina, menghadapi perang berat dalam upaya serangan baik terhadap Rusia. Maka sekutu AS, perlu ‘menggali lebih dalam’ guna memasok senjata dan amunisi.
‘’Ukraina memulai serangan mereka dan mencapai kemajuan menggembirakan. Ini perang yang sangat sulit, membutuhkan waktu lama dan ongkos yang tinggi,’’ kata Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, di markas NATO, Brussels, Belgia, Kamis (15/6/2023).
Milley menyatakan hal ini setelah pertemuan Contact Group, terdiri atas 50 negara yang memberikan bantuan militer ke Ukraina. Hal senada disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam pertemuan itu.
Ia menegaskan, Kiev butuh dukungan janga pendek maupun panjang. Ia menganalogikan bahwa perang ini merupakan ‘maraton’ bukan ‘sprint’ bagi Ukraina. Ia mencatat, Contact Group telah memberikan sistem pertahanan udara Patriot, IRIS-T, dan NASAMS.
Sistem pertahanan ini melindungi warga Ukraina dari serangan rudal Rusia. Namun, itu semua belum cukup. Ukraina membutuhkan bantuan lebih banyak. ’’Saya meminta anggota Contact Group menyediakan lebih banyak aset pertahanan udara dan senjata,’’ kata Austin.
Ia menjelaskan, bantuan disesuaikan dengan perkembangan di lapangan, sesuai kebutuhan pasukan Ukraina. Pertemuan di Brussels merupakan yang ke-13 kalinya. Kelompok dibentuk AS untuk mengkoordinasikan bantuan Barat untuk Kiev.