Kocak, Pak AR Lulus Bikin SIM Meski Motor Dituntun Saat Praktik
Pak AR diminta petugas mengendarai motor masuk gang sempit dan licin.
MAGENTA -- Nama lengkapnya Abdur Rozak Fachruddin. Ia akrab disapa Pak AR. Lelaki kelahiran Yogyakarta, 14 Februari 1916 ini adalah seorang mubaligh. Ia pernah menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 1968 hingga 1990.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah, Pak AR menjadi penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) Wates, Yogyakarta pada 1947. Kemudian, bekerja di kantor jawatan agama Yogyakarta pada 1950.
BACA JUGA: Kocak, Cerita Pak AR Nasihati Jamaah Haji yang BAB di Wastafel
.
Pada 1955, Pak AR terpilih sebagai anggota DPRD Kota Yogyakarta mewakili Partai Masyumi. Sebagai anggota dewan, tentunya Pak AR mendapat banyak fasilitas. Salah satunya adalah fasilitas kredit motor.
Dikutip dari buku Pak A.R. & Jejak-Jejak Bijaknya oleh Haidar Musyafa terbitan Penerbit Imania, April 2020, karena saat itu Pak AR belum punya motor, ia memanfaatkan fasilitas tersebut. Ia membeli sepeda motor merk IFA dengan cara dicicil.
Karena belum punya SIM, Pak AR belum berani memakai motor barunya untuk wara-wiri lebih jauh. Maka, pada 1956 dia datang ke Samsat Kota Yogyakarta untuk mengajukan permohonan SIM. Pak AR harus mengikuti ujian teori dan praktik.
BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya
Jawaban kocak nan cerdas Pak AR...
Jawaban Kocak nan Cerdas Pak AR
Ujian teori diselesaikan dengan baik oleh Pak AR tanpa hambatan. Selanjutnya, suami dari Siti Qomariah itu harus mengikuti ujian praktik. Pak AR tidak menemui hambatan saat ujian praktik di jalan raya.
Namun, masalah muncul ketika Pak AR diminta petugas mengendarai motor masuk gang sempit dan licin. Sebab, postur Pak AR yang gemuk membuatnya tidak piawai menjaga keseimbangan. Tidak mau ambil risiko jatuh, Pak AR turun dari motor dan menuntunnya.
BACA JUGA: Khasiat Daun Salam Bisa untuk Obat Diabetes, Asam Urat, dan Radang Lambung
.
Polisi penguji yang melihat kelakuan Pak AR menegur, "Lho Pak, kok malah dituntun?"
Dengan enteng Pak AR menjawab, "Lha tujuan saya ikut ujian SIM ini untuk mencari selamat di jalan je, Pak. Makanya itu, kalau saya ketemu jalan yang sulit dan licin seperti ini, saya lebih baik turun dan menuntun motor saya, daripada jatuh dan membahayakan diri sendiri."
Polisi penguji tertawa mendengar jawaban Pak AR. Pak AR dinyatakan lulus ujian dan berhasil mendapatkan SIM. (MHD)
BACA JUGA:
▶ Cerita Lucu Ketika Buya Syafii Tegur Pak AR karena Banyak Merokok
▶ On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya
▶ Bolehkah tidak Sholat Jumat karena Hujan Lebat?
▶ Apa Hukum Menunaikan Ibadah Haji Non-Kuota atau di Luar Prosedur Resmi?
▶ Ibadah Haji: Dalil, Pengertian, Hukum, Waktu Mengerjakan, Rukun, dan Syaratnya