Wisata Halal di Negara Non-Muslim, Cek Daftar Ini

Tren wisata halal kini kian berkembang.

AP
Australia menyadari akan potensi wisata Muslim yang kian besar, buku panduan bagi wisatawan Muslim pun diluncurkan belum lama ini.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Industri pariwisata, khususnya sektor perjalanan, mengalami transformasi mengikuti wisata halal. Ini merupakan tren yang berkembang dan menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan Muslim. Halal Tourism berakar pada keyakinan dan nilai budaya umat Muslim.

Baca Juga


Dalam lanskap pariwisata global yang terus berkembang, kemampuan melayani audiens yang beragam bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Salah satu pasar yang paling signifikan dan tumbuh paling cepat dalam industri wisasta adalah pariwisata halal. Meskipun sangat populer di negara-negara mayoritas Muslim, semakin banyak negara non-Muslim yang mengakui potensinya

Dilansir Halal Times pada Kamis (22/6/2023), berikut negara non-Muslim yang mempromosikan pariwisata halal.

1. Jepang

Jepang menjadi pelopor di antara negara-negara non-Muslim dalam merangkul pariwisata halal. Dengan warisan budaya yang kaya, pemandangan yang menakjubkan, dan keramahan yang tak tertandingi, Jepang memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada wisatawan. Untuk melayani wisatawan Muslim, Jepang telah meningkatkan jumlah restoran, masjid, dan musala bersertifikat halal. Selain itu, Anda akan menemukan hotel dan Ryokan (penginapan tradisional Jepang) yang menawarkan penanda arah kiblat, sajadah, dan pilihan makanan halal.

 

2. Thailand

Thailand, yang terkenal dengan keindahan pantainya, budaya yang semarak, dan masakannya yang lezat adalah negara lain yang secara aktif mempromosikan wisata halal. Beberapa hotel dan resor telah memperoleh sertifikasi halal. Makanan halal tersedia secara luas. Bagian selatan Thailand, dengan populasi Muslim yang signifikan, sangat mahir melayani wisatawan Muslim.

 

3. Australia

Negeri dengan julukan Down Under itu bukan hanya tentang Sydney Opera House, Great Barrier Reef, atau kanguru saja, tetapi juga merangkul pariwisata halal. Australia membanggakan pemandangan kuliner yang beragam, dengan banyak restoran bersertifikat halal. Kota-kota besar seperti Sydney, Melbourne, dan Perth memiliki masjid dan musala yang mudah diakses wisatawan Muslim. Penekanan Australia pada inklusivitas menjadikannya tujuan wisata yang semakin populer bagi para pelancong Muslim.

 

4. Korea Selatan

Korea Selatan, yang terkenal dengan budaya K-pop, situs bersejarah, dan keajaiban teknologinya, dengan cepat beradaptasi dengan kebutuhan turis Muslim. Ibu kotanya, Seoul, telah mengalami lonjakan restoran bersertifikat halal. Korea Tourism Organization (KTO) bahkan menerbitkan panduan perjalanan Muslim ke Korea Selatan, sehingga memudahkan para pelancong untuk merencanakan perjalanan mereka.

 

5. Spanyol

Sejarah Islam Spanyol yang kaya, terutama di Andalusia, menjadikannya pesaing utama dalam pariwisata halal. Istana Alhambra di Granada dan Masjid-Katedral Córdoba adalah situs yang wajib dikunjungi wisatawan. Spanyol telah mengembangkan layanan ramah halal, termasuk hotel yang khusus melayani turis Muslim dan restoran yang menyajikan hidangan Spanyol yang halal.

 

6. Filipina

Dengan pantainya yang memukau dan lanskap hijau subur, Filipina perlahan melangkah ke ranah pariwisata halal. Negara ini berupaya meningkatkan jumlah sertifikasi halal untuk restoran dan akomodasi. Selain itu, Dinas Pariwisata setempat juga aktif berpartisipasi dalam mempromosikan wisata halal.

 

Negara-negara ini hanyalah potret dari tren global yang semakin cepat. Merangkul keragaman budaya dan melayani preferensi yang berbeda bukan hanya langkah ekonomi yang bijak, tetapi juga langkah menuju dunia yang lebih inklusif. Wisata halal akan tetap ada, sehingga sangat menyenangkan melihat lebih banyak negara menyambutnya dengan tangan terbuka. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler