Pasca Kereta Cepat, Senator Jateng Desak Kereta Parahiyangan Layani Jawa Selatan

Perpanganan layaanan kereta api Parahiyang untuk kemajuan ekonomo Jawa selatan.

muhammad subarkah
Senator Jateng DR Abdul Kholik (kanan) bertemua dengan pejabat KAI (Kereta Api Indonesia) beberapa waktu silam.
Red: Muhammad Subarkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator Jawa Tengah, DR Abdul Kholik, mengatakan seiring dengan uju coba kereta Jakarta-Bandung, pihak KAI diminta untuk segera menfungsikan kereta parahiyangan untuk melayani jalur Jakarta, Bandung, hingga Purwokerto. Jalur ini sangat penting mengatasi ketimpangan jalur kereta eksekutif yang melintasi kawasan Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian selatan.


''Selama ini jalur tersebut tidak dilayani oleh kereta eksekutif dan bisnis. Yang ada hanya kereta ekonomi Serayu yang jumlah perjalannya sangat terbatas. Dengan adanya kereta eksekutif dan bisnis saya yakin akan sangat mendukung potensi wilaya tersebut, terutama pariwisata yakni di Pangandaran, Pantai Cilacap, dan Baturaden di Purwokerto," kata Abdul Kholik di Jakarta, Sabtu sore (24/6/2023).

Menurut Kholik adanya jalur kereta tersebut maka ekonomi masyarakat di sana akan semakin berkembang dan menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan. Selama ini daerah tersebut tersebut wilayan kantong-kantong kemiskinan ekstrim di kawasan Jawa Selatan.

''Kita berharap KAI akan segera merespons usulan yang sudah sangat ditunggu realisasinya oleh masayrakat. Dalam waktu kami akan berkirim surat ke KAI untuk menyampaikan permohonan resmi,'' ujarnya.

Pihaknya KAI jangan khawatir ada jalur kereta Parahiyangan dari Jakarta ke Purwokerto dengan melewati Bandung tidak akan mengganggu potensi penumpang kereta api cepat. Ini karena segmen sama sekali berbeda. Selaian itu tujuan juga berbeda pula." Kereta api Parahiyangan tersebut tidak akan menggangu operasi kereta cepat. Daerah kawasan Jawa Selatan melalui kereta ini akan terselematkan,'' tandasnya.

 

 

 


sumber : muhammad subarkah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler