Pennsylvania Tarik Buku LGBT dari Perpustakaan Sekolah

Dua judul buku ditarik dari perpustakaan sekolah.

EPA/WOLFGANG KUMM
Bendera LGBT
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, DOYLESTOWN – Sebuah surat elektronik (email) dikirim ke sejumlah rekan kerja. Surat tertanggal 12 Mei 2023 itu, berasal dari koordinator perpusatakaan Central Bucks School District, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).


Isinya mengabarkan keinginan dan doa panjang orang tua serta lembaga advokasi Kristen akhirnya terkabul. Maka, dalam email itu juga ada instruksi ke staf perpustakaan untuk mengosongkan rak perpustakaan dari semua salinan dua jenis buku dalam kurun 24 jam. 

Laporan Reuters, Sabtu (24/6/2023), kedua buku tersebut adalah  "Gender Queer", memoar dalam bentuk grafis yang ditulis Maia Kobabe, yang didalamnya juga terdapat gambar kartun hubungan seksual. 

Buku kedua, "This Book is Gay" ditulis Juno Dawson. Ini buku panduan yang dilengkapi dengan ilustrasi untuk siswa LGBT yang merasa tak terakomodasi oleh standar kurikulum pendidikan seks yang berlaku saat ini. 

Penarikan buku itu merujuk kebijakan dewan sekolah distrik yang didominasi anggota Partai Republik, yang efektif berlaku Juli lalu. 

Di bawah kebijakan dengan nama Policy 109.2 ini, orang tua menentang buku di perpustakaan sekolah jika menggambarkan ketelanjangan atau tindakan seksual. Kemudian, sebuah komite akan mengkaji buku yang menjadi keberatan orang tua itu. 

Penarikan dua judul buku itu merupakan kemenangan lain yang diraih orang tua dan kelompok konservatif Kristen. Mereka menginginkan meningkatnya kontrol langsung atas buku perpustakaan yang akan dibaca anak-anaknya. Khususnya soal seks, identitas, dan ras. 

Di sisi lain, kelompok liberal menyatakan upaya itu bagian dari sensor bahkan menyudutkan siswa LGBT dan kelompok minoritas lainnya.’’Apa yang terjadi di  Bucks County merupakan perpecahan yang kita lihat di seluruh negeri,’’ Tabitha Dell'Angelo. 

Ia satu dari tiga anggota Partai Demokrat di dewan sekolah yang menentang Policy 109.2. Menurut dua orang yang terlibat dalam perumusan, rancangan kebijakan itu ditulis di bawah nasihat serta konsul hukum organisasi-organisasi nirlaba Kristen. 

Mereka berafiliasi dengan Family Research Council, yang melakukan advokasi kebebasan beragama dan menentang LGBT. Dana Hunter, anggota Partai Republik dan mengetuai dewan sekolah, mengatakan mendapatkan masukan dari Jeremy Samek.

Samek merupakan konsul senior...

Samek merupakan konsul senior di Independence Law Center dan Pennsylvania Family Institute. Karena Samek melakukan advokasi secara pro bono atau gratis, Hunter menyatakan tak berkewajiban menginformasikannya kepada anggota dewan sekolah. 

Dua anggota dewan tak tahu adanya keterlibatan Samek hingga ada berita mengenai hal tersebut. Video pertemuan dewan menunjukkan Dell'Angelo berulang kali bertanya siapa yang menulis kebijakan itu menjelang pemungutan suara menyetui atau menolaknya. 

Awal tahun ini, Shannon Harris, ibu dari dua siswa di distrik serta orang tua lainnya mengajukan peninjauan terhadap 60 buku yang dianggap memiliki konten seksual yang tak pantas. Sepertiga dari buku itu menggambarkan karakter atau topik LGBT. 

Ia berpikir, mereka yang menentangnya menyampaikan narasi salah dengan menudingnya memiliki motif homophobia atau transfobia di balik Policy 109.2. Sementara itu, pengkajian atas buku-buku yang diusulkan itu ditunda. 

Selain dua buku yang ditarik dari perpustakaan pada Mei, tiga buku lainnya termasuk dua dengan tema LGBT telah ditinjau oleh staf komite distrik. Mereka memutuskan buku-buku itu tetap di rak perpustakaan sekolah menengah. 

Harris mengakui langkahnya membuat kehilangan banyak teman tetapi ia mengaku tak menyesalinya. ‘’Saya seorang pemeluk Kristen, meyakini apa yang seharusnya saya lakukan adalah mengadvokasi hal baik kepada setiap orang. Sebab itu yang Tuhan inginkan.’’

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler