Jika Kau Lupa akan Nikmat-Nya

Untukmu yang terlena gemerlap dunia

retizen /
.
Red: Retizen

Wahai diri, sudahkah kau bersyukur hari ini? Nafasmu masih berhembus hingga detik ini, jantungmu tetap berdetak mengikuti iramanya, retinamu dapat menangkap hamparan keadaan yang ada di depanmu, serta kamu masih dalam nikmat terbesar yang tak akan mampu kau ganti dengan harta dan kekayaan, yakni nikmat iman dan islam. Tak dapat ku jabarkan satu persatu nikmat yang telah Allah berikan kepada setiap hamba-Nya di alam semesta ini, dan kau masih tetap melupakannya?


Tidak kah seharusnya kau malu?

Untukmu yang sedang bersedih dan merasa dunia tidak adil bagimu, bersabarlah. Mungkin ini cara Allah untuk menegurmu, mungkin ini cara Allah untuk mengingatkanmu, mungkin ini cara Allah untuk mencintai hamba-Nya. Ia ingin kau bersujud kepada-Nya dan mengadu akan segala apa yang menimpamu. Ia ingin kau mengetuk pintu-Nya yang tak pernah tertutup selama 24 jam. Ia ingin kau bersimpuh pada-Nya dan mengingat bahwa masih banyak nikmat-Nya yang selama ini kau lupakan.

Kau diberikan kaki oleh Sang Maha Pencipta, lalu kemana kau langkahkan kakimu selama ini? apakah ke tempat yang Allah ridhai atau justru sebaliknya? Kau di berikan mulut oleh Sang Pemilik Jagat Raya, kemudian untuk apa kau gunakan mulut ini? apakah untuk berdzikir dan mengingatnya atau mungkin untuk menggunjingkan orang yang kau kenal? Kau diberikan nikmat sehat oleh Maha Pengasih, setelah itu apakah kau memanfaatkan waktu sehat mu sebaik mungkin untuk beribadah kepada-Nya? Tanyakan semua ini pada dirimu, dan jawab dengan jujur dari lubuk hatimu.

Pulanglah wahai diri, pulang untuk mengingat nikmat Ilahi yang terus kau lupakan karena gemerlap dunia yang kau cintai. Jika kau menginginkan dunia, apakah kau tak melihat mereka yang telah terkubur ribuan tahun, sendirian dengan amal ibadahnya tak bisa lagi melihat dunia yang dulu mereka cintai? Bukankah seharusnya kau dapat mengambil pelajaran dari semua ini?

Lalu, jika kau berdo’a kepada-Nya dan Ia belum menjawab do’amu, maka jangan bersedih. Jangan pula menyalahkan bahwa Allah tidak menyayangimu. Jangan. Mungkin ada hikmah terpendam di baliknya, dan hanya Allah yang tahu. Mungkin, ia sedang menyiapkan hal yang lebih indah untukmu, namun ia memerintahkanmu untuk bersabar.

Jika belum bersyukur, maka mulailah untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepadamu. Jangan terus menengok ke samping, ke depan, dan ke atas, maka kau tak akan puas dengan segala nikmat itu.

sumber : https://retizen.id/posts/225712/jika-kau-lupa-akan-nikmat-nya
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler