Masjidil Haram Dibanjiri 1 Juta Jamaah Sholat Jumat
Jamaah haji dan jamaah sholat Jumat berkumpul jadi satu dalam pelaksanaan sholat.
REPUBLIKA.CO.ID, MINA --Sebanyak satu juta jamaah menunaikan sholat Jumat di Masjidil Haram. Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menyiapkan pengaturan terperinci untuk menerima jamaah sholat Jumat dalam jumlah besar. Jamaah haji dan jamaah sholat Jumat berkumpul jadi satu dalam pelaksanaan sholat jumat kali ini.
Kepresidenan mengumumkan keberhasilan rencana Presidensi untuk kelancaran arus jamaah ke Masjidil Haram melakukan Tawaf Al-Wida (tawaf perpisahan) pada hari kedua tasyrik, Jumat (30/6/2023). "Para jamaah haji berbondong-bondong ke Masjidil Haram di Makkah untuk melakukan tawaf perpisahan, menikmati fasilitas dan layanan terbaik, sejalan dengan standar internasional tertinggi," kata Kepresidenan, dilansir Saudi Gazette, Sabtu (1/7/2023).
Presidensi Umum untuk Dua Masjid Suci juga mengatakan, perluasan Masjidil Haram, termasuk mataf, dan pengaturan terperinci Kepresidenan, memungkinkan para jamaah haji untuk melakukan ibadah dengan mudah dan nyaman.
Kepresidenan menegaskan bahwa rencana Kepresidenan tahap kedua berpusat pada pengerahan seluruh tim lapangan untuk menjalankan tugas dan meningkatkan kesiapan secara maksimal, menggunakan teknologi terbaik dan terkini dalam melayani Dua Masjid Suci dan para jamaah.
Kepresidenan tertarik untuk mengelola rencana pengelompokan jamaah dengan cara yang halus dan tidak merepotkan, sambil mengidentifikasi ini adalah rencana operasional terbesar dalam sejarah.
Kepresidenan telah mengerahkan semua kemampuannya untuk memanfaatkan semua lantai di Masjidil Haram serta semua halaman untuk melayani para jamaah. Otoritas juga memberikan prioritas utama untuk memastikan kelancaran arus jamaah dan alur ibadah haji dengan cara sebaik mungkin.