Iran: Operasi Militer Israel di Jenin Bentuk Nyata Terorisme Negara
Komunitas internasional bertanggung jawab atas serangan barbar terhadap Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah mengecam operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat sebagai tindakan kriminal dan contoh yang jelas dari terorisme yang dilakukan oleh negara. Sembilan orang Palestina gugur oleh tembakan tentara Israel, termasuk delapan di Jenin dan 50 warga Palestina lainnya terluka.
"Ini adalah tindakan kriminal dan contoh yang jelas dari terorisme negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Nasser Kanaani, kepada wartawan di Teheran, dilansir dari Middle East Monitor pada Selasa (4/7/2023).
Kanaani mengatakan orang-orang Palestina tidak melakukan kejahatan apa pun, kecuali membela hak hukum dan hak alami mereka yang diakui. Juru bicara Iran mengatakan Palestina akan sekali lagi memaksakan kekalahan pada Israel.
Dia mengatakan komunitas internasional bertanggung jawab atas serangan barbar terhadap bangsa Palestina, sambil menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bertindak serius dan efektif untuk menghentikan serangan Israel terhadap Palestina.
"Serangan terbaru terhadap kota Jenin yang tak berdaya telah menunjukkan, sekali lagi, bahwa perdamaian dan kompromi dan normalisasi bukanlah pencegah atau efektif dalam mematikan mesin perang rezim Zionis (Israel)," ujar Kanaani.
Operasi militer Israel terbaru terjadi hanya beberapa hari setelah para pemimpin kelompok Jihad Islam dan Hamas yang berbasis di Gaza, Ziad Nakhalah, dan Ismail Haniyeh mengunjungi Teheran dan mengadakan pembicaraan luas dengan pejabat tinggi Iran.
Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan Israel berulang kali ke kota-kota Palestina. Hampir 190 orang Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini, menurut Kementerian Kesehatan. Setidaknya 25 orang Israel juga telah tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.