Bahaya Perilaku Bohong

Bahaya Perilaku Bohong

retizen /Dwi_ Rahmadis19
.
Rep: Dwi_ Rahmadis19 Red: Retizen

Bahaya Perilaku Bohong


Berbohong merupakan perilaku yang kurang baik dalam pandangan Islam. Islam memandang perilaku tersebut ialah perilaku berdusta kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Berbohong merupakan keburukan. Zaman sekarang banyak bermunculan di media sosial berita-berita yang tidak benar alias berita bohong, ia dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok. Jika dalam Islam membolehkan berbohong hanya untuk dalam hal kebaikan, bukan untuk pembenaran atas kesalahan yang sudah jelas benar-benar salah, contohnya seperti korupsi uang rakyat oleh para pejabat.

Berbohong merupakan bagian dari kemunafikan dalam islam. Berbohong juga berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu seorang muslim dituntut untuk selalu berperilaku jujur. Seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan jujur lahir dan batin. Dampak dari kebohongan jika seseorang tidak komit dengan kejujuran, ia akan menggunakan pikirannya dan ilmunya hanya untuk berbohong.

Dalam Islam jika seseorang berbohong kepada orang lain maka akan mendapat dosa. Berbohong sama dengan berdusta baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, dosa dusta adalah yang paling berpotensi menyeret pelakunya ke dalam azab neraka. Bahaya berbohong juga diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya.

Rasulullah SAW menyuruh umat Islam terus berperilaku jujur karena jujur dapat menuntun seseorang kepada kebajikan dan kemuliaan. Sedangkan berperilaku bohong dapat mengantarkan pelakunya ke dalam dosa. Dan jika seseorang terus-menerus memupuk hidupnya dengan perilaku bohong maka akan mengantarkannya kedalam azab api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “hendaklah kalian berlaku jujur karena jujur itu menuntun kepada kebajikan dan kebajikan itu menuntun ke surga.

Dan jauhilah oleh kalian berdusta karena sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kejahatan dan kejahatan itu menuntun kepada neraka”. Europe’s Journal of Phsycology menjelaskan, berbohong dapat menyebabkan kebingungan mengenai kebenaran. Hingga pada akhirnya membuat kepercayaan orang lain meningkat dengan sesuatu yang belum tentu terjadi. Kebohongan memang tidak dapat terhindarkan dalam kehidupan. Ada beberapa hadis tentang dosa berbohong menurut beberapa sahabat Rasulullah SAW diantaranya sebagai berikut :

1. Terjerumus ke dalam Api Neraka

Melansir dalam Pabrik Jam Masjid, berbohong adalah akhlak yang buruk. Berbohong juga salah satu sifat orang yang munafik.

Ada sebuah hadis dosa berbohong yang pernah diriwayatkan HR Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,

"Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka.

Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong."

2. Menggiring ke Berbagai Keburukan

Menjadi orang yang jujur, akan membawa seseorang pada pahala dan kebaikan.

Sedangkan berbohong terus-terusan akan membawa seseorang untuk melakukan berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dosa berbohong, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,

”Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada al-Birr dan al-Birr akan mengantarkan ke surga. Dan sesungguhnya, seseorang benar-benar bersikap jujur hingga dia menjadi orang yang shiddiq.

Kebohongan akan mengantarkan kepada semua kefajiran (al-Fujur). Dan kefajiran akan mengantarkan ke neraka.

Sungguh, seseorang benar-benar berbohong hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” [Hadis sahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 6094]

3. Larangan Tidak Menepati Janji

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun perlu mengetahui dosa berbohong karena termasuk perilaku yang perlu dihindari.

Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah, dia berkata,

دعتْني أُمي يومًا ورسولُ اللهِ صلى اللهُ عليه وسلم قاعدٌ في بيتِنا فقالتْ: ها تعالَ أُعطيكَ فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وما أردتِ أنْ تعطيهِ ؟ قالتْ : أُعطيهِ تمرًا، فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : أما إنك لو لمْ تُعطيهِ شيئًا كُتبتْ عليكِ كَذِبةٌ

Artinya:

”Suatu hari ibuku memanggilku, sedangkan Rasulullah saat itu sedang duduk-duduk di rumah kami.

Ibuku bilang, ”Sini nak! Aku beri kamu.” Rasulullah berkata kepada ibuku, ”Kamu akan memberinya apa?

Ibuku menjawab, ”Aku akan memberinya Tamr (kurma yang dikeringkan).” Lalu Rasulullah bersabda ,”Apabila kamu tidak memberinya sesuatu, maka akan ditulis kamu telah berdusta.”

[Hadis riwayat Abu Dawud dan dinyatakan sebagai hadis hasan oleh Al-Albani di dalam Shahih Abu Dawud no. 4991]

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa, hukum berbohong adalah dosa dalam segala keadaan apapun.

4. Kebohongan Tanda Orang Munafik

Hadis dosa berbohong juga dikaitkan dengan orang-orang munafik.

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut ini, Rasulullah menjelaskan tentang nifaq amali dengan sabdanya,

آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا وعَدَ أخْلَفَ، وإذَا اؤْتُمِنَ خَان

Artinya:

"Tanda orang munafik ada tiga, pertama apabila berbicara berbohong, lalu apabila berjanji mengingkari atau menyelisihi janji, dan apabila diberi amanah berhianat.” [Hadit shahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 33]

5. Berdusta dalam Rumah Tangga

Hadis dosa berbohong terkait rumah tangga turut dijelaskan menurut Ummu Kultsum binti ‘Uqbah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda,

ليس الكذَّابُ الذي يُصْلِحُ بينَ النَّاسِ فيقولُ خَيرًا، أو يَنْمِي خَيرًا

Artinya: ”Orang yang memperbaiki hubungan di antara manusia lalu mengatakan kebaikan dan menyampaikan suatu pembicaraan, bukanlah seorang pendusta.”

Ummu Kultsum kemudian berkata,

ولم أسمَعْهُ يُرَخِّصُ في شيءٍ ممَّا يقولُ النَّاسُ مِنَ الكَذِبِ إلَّا في ثلاثٍ: الإصلاحِ بينَ النَّاسِ، وحديثِ الرَّجُلِ امرأتَهُ، وحديثِ المرأةِ زَوْجَها.

Artinya:

”Dan aku belum pernah mendengar Nabi SAW memberikan keringanan dalam suatu kebohongan yang diucapkan seseorang kecuali dalam tiga keadaan, Pertama yakni memperbaiki hubungan di antara manusia, lalu pembicaraan suami kepada istrinya, dan pembicaraan istri kepada suaminya.” [Hadis riwayat Al- Bukhari (2692) dalam Al-Adab Al-Mufrad (385), ini adalah lafazhnya, dan Muslim (2605)].

Dampak Berbohong

1. Sulit Dipercaya

Sulit dipercaya merupakan salah satu akibat berbohong yang mungkin dialami Seseorang. Sekali saja seseorang melakukan kebohongan dan diketahui oleh lingkungan dapat merusak kepercayaan orang lain. Perlu diingat, tidak ada orang suka dibohongi. Jadi sekali saja kita melakukan kebohongan “label” pembohong mungkin akan menempel pada kita sendiri. Nah, bukan tidak mungkin bahwa ke depannya, banyak orang yang mungkin menjaga jarak dengan kita.

2. Merasa Tidak Tenang

Setelah melakukan kebohongan, kita mungkin akan merasa tidak tenang. Kita mungkin akan merasa seperti dihantui karena takut kebohongan tersebut terungkap dan diketahui oleh orang lain. Selain itu, kita juga mungkin sulit untuk memejamkan mata di malam hari karena gelisah. Akibat berbohong seperti ini juga bisa merusak kesehatan fisik dan mental kita. Jadi, sebaiknya pikir dua kali saat ingin melakukan kebohongan.

3. Menimbulkan Masalah Baru

Ketika Moms mengungkapkan sebuah kebohongan, hal itu mungkin akan memberikan dampak yang tidak baik. Akibat berbohong bisa menimbulkan masalah baru. Perlu diingat ya Moms, setiap perbuatan, baik itu buruk atau tidak pasti akan berimbas pada hidup sehari-hari, termasuk berbohong. Satu kali saja Moms berbohong akan menimbulkan masalah baru dalam hidup seperti sulit dipercaya, kehilangan teman, dijauhi saudara, karir yang buruk dan lain sebagainya.

4. Kehilangan Jati Diri

Terlalu sering melakukan kebohongan, dapat mengakibatkan kita kehilangan jati diri. Sadar atau tidak, terkadang kita melakukan kebohongan untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Biasanya, hal ini terjadi ketika kita bergabung dalam kelompok teman yang baru. Penting untuk diingat, kita tidak perlu melakukan kebohongan untuk mendapat pengakuan orang lain. Jika mereka memang ingin berteman dengan kita pasti akan menerima kita apa adanya tanpa perlu mengubah jati ini menjadi orang lain.

5. Susah Memiliki Teman yang Tulus

Kebiasaan berbohong juga bisa membuat kita mengalami kesulitan dalam bergaul. Mungkin kita akan memiliki teman, tetapi biasanya mereka tidak akan tulus dan jujur apa adanya kepada kita. Karena tidak ada orang yang suka untuk dibohongi apalagi dengan teman sendiri.

6. Memicu Kebohongan Baru

Jika terlalu sering berbohong, kita mungkin menjadikan hal ini sebagai suatu kebiasaan. Akibatnya, kita akan terus-menerus mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Biasanya, kita akan terus mengatakan suatu kebohongan agar tetap dipercaya orang lain. Namun, perlu diingat, tidak semua orang dapat terus percaya dengan kebohongan yang kita lakukan.

7. Menjadi Agresif

Terlalu sering berbohong dapat menimbulkan penyakit dalam diri sendiri. Biasanya, kita yang sering berbohong akan menaruh curiga pada orang lain, bahkan mereka berhalusinasi. Hal ini wajar terjadi, karena kita menganggap orang lain juga memiliki kebiasaan yang sama dengan kita. Perasaan curiga ini dapat memunculkan sikap agresif kepada orang lain.

Demikian penjelasan artikel popular mengenai Bahaya Perilaku Bohong.

sumber : https://retizen.id/posts/226430/bahaya-perilaku-bohong
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler