JK Ajak Umat Jadi Pengusaha Ikuti Jejak Nabi Muhammad SAW

Umat Islam dituntut jadi kaya sebab tak bisa bayar zakat dan naik haji jika tak kaya.

Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, M Jusuf Kalla usai melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, M Jusuf Kalla (JK) menyemangati para pengusaha muda agar lebih tekun dan bekerja keras dalam membangun bisnis. JK yang juga ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menyinggung tentang urgensi seminar dalam kesuksesan menjadi pengusaha.

"Tidak ada pengusaha yang tidak merasakan kegagalan. Tapi bagaimana kegagalan ini menjadi penyemangat untuk terus berbenah dan tumbuh menjadi pengusaha sukses," ujarnya dihadapan ratusan peserta Mihrab Summit dan Expo 2023 di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (5/7/2023).

Dia menilai, tidak ada relevensi antara rajin mengadakan seminar dengan kesuksesan. Walau, itu adalah bagian dari mendapatkan ilmu. "Masalah kita bukan seminar dan konferensi, terima sertifkat dan lain-lain. Tapi masalah kita adalah kurang semangat dan kurang kerja keras. Seminar itu bisa untuk menambah relasi," papar JK



Eks ketua umum DPP Partai Goklkar juga membandingkan kondisi pengusaha di Provinsi Sulsel tahun 1960 hingga 1970-an. Saat itu, banyak pengusaha yang tingkat pendidikannya hanya sampai SMA. Sebagian bahkan tidak lulus SD. Mereka juga tidak pernah ikut berbagai seminar seperti yang banyak ditemukan pada era sekarang.

"Makanya saya juga kurang sreg dengan seminar, sebab makin banyak dibicarakan, makin banyak ongkosnya, makin tidak dilaksanakan. Dan perlu saya tegaskan, tidak ada negara maju dari seminar," ujar JK.

Karena itu, JK kembali menegaskan, kunci menjadi pengusaha adalah kerja keras, semangat, pengetahuan dan mengetahui produknya. "Jika itu dipadukan maka saya yakin akan maju dan berkembang," ucap JK.

Dia pun memberi nasihat, agama Islam memiliki kelebihan dibanding yang lainnya. Pasalnya, agama telah mengajarkan umatnya untuk mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Bagi JK, Nabi Muhammad berlatarbelakang seorang pedagang.

Sehingga tidak ada alasan bagi umatnya untuk tidak mengikuti Rasulullah tersebut menjadi pengusaha Selain itu, lanjut JK, Islam juga memiliki pedoman yang dikenal rukun Islam. Dalam rukun itu pencapaian tertinggi adalah rukun Islam ke-empat dan ke-lima, yaitu membayar zakat dan melaksanakan haji.

Ironisnya, mayoritas umat Islam di Indonesia tidak mampu menyempurnakan lima rukun itu "Itu berarti umat Islam dituntut untuk kaya sebab Anda tidak akan bisa bayar zakat dan naik haji jika tidak kaya. Sekarang silahkan berniat untuk berusaha dan kaya dengan catatan untuk beribadah,"ucap JK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler