KAI Perbarui Aplikasi, Ada Fasilitas Lacak Lokasi Terkini Kereta

Pemesanan tiket kereta api didominasi melalui aplikasi KAI Access.

ANTARA/Reno Esnir
Calon penumpang mencetak boarding pass di Check In Counter, Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (1/4/2022). PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah membuka penjualan tiket kereta api pada masa Angkutan Lebaran 1443 H di aplikasi KAI Access, web kai.id, loket stasiun, serta seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya.
Rep: Eva Rianti Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) memperbarui aplikasi KAI Access dengan nama anyar, yakni Access by KAI. Melalui pembaruan itu, tersedia fasilitas pelacakan lokasi secara real-time atau live location.

Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa menjelaskan, dengan mengakses aplikasi Access by KAI itu, terlihat ada perubahan pada user interface atau tampilan visual yang lebih segar dan ragam user experience atau pengalaman pengguna.

"Access by KAI ini lebih mensimplifikasi proses pemesanan. Tentunya sejumlah fitur dan layanan kami tambahkan seperti implementasi live location, perencanaan perjalanan, hotel reservation, dan penambahan benefit loyalty," kata Hadis di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Hadis menuturkan, Access by KAI itu ditargetkan grand launching pada Agustus 2023 dan akan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Aplikasi Access by KAI dapat diunduh melalui playstore ataupun appstore.

"Aplikasi itu merupakan solusi modern yang KAI tawarkan bagi masyarakat untuk memfasilitasi perjalanan kereta api dengan fitur-fitur yang inovatif. Adapun latar belakang revamp (peningkatan kinerja) KAI Access ini dilakukan berdasarkan masukan dari para pelanggan," ujar dia.

Menurut catatan KAI, hingga Juni 2023, jumlah pengguna KAI Access tercatat sebanyak 12.419.711 register user dengan jumlah active user sebanyak 6.101.343. KAI mencatat dalam kurun Januari sampai dengan Juni 2023, pemesanan tiket kereta api didominasi melalui aplikasi KAI Access.

Total transaksi pemesanan melalui KAI Access yaitu sebanyak 9,1 juta (61,77 persen), mitra business to business (B2B) sebanyak 4 juta (27,10 persen), loket sebanyak 1,2 juta (8,47 persen), website KAI sebanyak 374 ribu (2,52 persen), vending machine sebanyak 14 ribu (0,10 persen), dan contact center 121 sebanyak 6 ribu (0,04 persen).

"Banyaknya jumlah pengguna KAI Access ini menunjukkan bahwa pelanggan KAI sangat berminat menggunakan teknologi digital pada layanan perkeretaapian," kata dia.

Hadis berharap dengan adanya pembaruan atau revamp KAI Access menjadi Access by KAI dapat semakin meningkatkan minat masyarakat. Terutama generasi milenial dan generasi Z dalam menggunakan layanan transportasi massal kereta api dalam memudahkan mobilisasi.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler