Tiga Anggota Tim Saber Pungli Berjaga di SMAN 1 Kota Bekasi

Ada satu posko PPDB yang disiagakan di SMAN 1 Bekasi.

Republika/Ali Yusuf
Posko pendampingan saber pungli pada kegiatan PPDB 20023 di SMAN 1 Bekasi, Rabu (12/7/2023).
Rep: Ali Yusuf  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- SMAN 1 Kota Bekasi menjadi sorotan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi setelah beredar kabar puluhan nama Siti Aisyah mendominasi sistem PPDB online dengan alamat yang berbeda-beda. Pantauan Republika pada Rabu (12/7/2023), ada satu posko yang disiagakan di SMAN 1 Bekasi.

Baca Juga


Posko itu bertuliskan "Posko Pendampingan Saber Pungli Pada Kegiatan PPDB 20023 di SMAN 1 Bekasi". Namun, posko itu terlihat tak ada yang menjaga. Satu unit komputer terlihat tak ada yang mengoprasikan.

Republika sempat melihat layar monitor mati tak ada gambar yang bisa dilihat. Sejak kapan komputer itu mati tak ada yang bisa menjelaskan.

Satbinmas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Kusnandar mengatakan, bahwa dia sudah tiga hari diperintahkan atasanya siaga di SMAN 1 Kota Bekasi. Begitu pentingnya tugas ini, sampai ada surat perintahnya kepada dirinya untuk menjaga SMAN 1 Bekasi dari potensi praktik suap.

"Sudah tiga hari kita siaga di sini," katanya saat berbincang dengan Republika setelah bakda shalat ashar, Rabu (12/7/2024).

Ada tiga anggota yang mendapat surat perintah untuk memantau sekolah ini dari pungutan liar.

 "Saya di sini tiga orang," katanya.

Kusnandar tak menjelaskan alasan SMAN 1 Kota Bekasi harus dijaga anggota polisi. Menurutnya, hal itu tidak bisa dia yang menjelaskan, karena bukan wewenangnya. Kehadirannya di sekolah itu hanya menjalankan perintah atasan.

"Saya hanya menjalankan perintah," katanya.

Menurutnya, ada tiga sekolah di Kota Bekasi yang juga dijaga anggota polisi selama PPDB online berjalan. Sekolah itu di antaranya SMPN 1, SMPN 2 dan SMAN 1. 

"Saya tidak bisa menjelaskan kenapa diawasi. Kalau tidak ada perintah saya tidak akan ada di sini," katanya.

Setelah, berbincang dengan Republika Kusnandar kembali bekerja putar-putas ruang kelas memantau situasi.

 

 

Humas SMAN Kota Bekasi Sukiman mengatakan, kehadiran anggota saber pungli itu bukan permintaan dari sekolah. "Itu penugasan dari tim saber pungli itu di luar, bukan permintaan dari kami. Mereka ditugaskan pimpinannya untuk mengawal PPDB," kata Sukiman saat ditemui Republika, Rabu (12/7/2023).

Sukiman memastikan, kehadiran saber pungli tidak hanya di sekolahnya saja. Menurut dia, saber pungli ada di beberapa sekolah di wilayah Kota Bekasi.

"Dan bukan hanya di SMAN 1 saja, di Bekasi ini banyak tim saber pungli ini ditugaskan," katanya.

Menurutnya, kehadiran saber pungli di sekolah ini untuk memberikan rasa nyaman kepada para orang tua murid selama PPDB. Kenyamanan ini pun tidak hanya dirasakan orang tua murid, tetapi juga pihak sekolah.

"Dan itu kami rasakan dengan kehadiran saber pungli jadi kami lebih merasa kondusif," katanya.

Sukiman membantah terkait adanya informasi bahwa ada orang tua dari peserta didik yang rela membayar puluhan juta demi bisa masuk di SMAN 1 Kota Bekasi. Menurutnya, jika memang ada silakan buktikan kapan dan siapa orang yang menerimanya.

"Jadi kita tanya dia bayar ke siapa? Dan saya pastikan tim kami di SMAN 1 solid tidak ada yang neko-neko. Jika memang ada data monggo buktikan," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler