Komunitas Nelayan Ganjar Edukasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan kepada Nelayan di Makassar
Cara menangkap ikan yang merusak lingkungan di antaranya seperti menggunakan pukat.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Komunitas Nelayan Pesisir (KNP) Sulawesi Selatan mengajak para pelaut untuk ikut menjaga kelestarian ekosistem lingkungan laut. Untuk itu, mereka menggelar edukasi kepada para nelayan di Pulau Barrang Lompo, Kelurahan Ujung Tanah, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan edukasi buat masyarakat kepulauan Barrang Lompo untuk lebih menggunakan alat tangkap secara ramah lingkungan," kata Koordinator Wilayah (Korwil) KNP Sulawesi Selatan, Indra Gunawan.
Di dalam laut, ikan-ikan itu membutuhkan lingkungan yang sehat dari mulai air hingga terumbu karangnya. Ekosistem laut itu pun dinilai rentan mengalami kerusakan akibat penanganan ikan yang salah.
Beberapa cara menangkap ikan yang merusak lingkungan di antaranya seperti menggunakan pukat hingga bahan peledak. Sayangnya, praktek tersebut diakui masih banyak dilakukan oleh oknum nelayan di daerahnya.
Oleh karena itu, para sukarelawan Ganjar Pranowo merasa tergerak untuk menyadarkan para nelayan yang masih menggunakan teknik dan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan.
"Jadi, tujuan dari kegiatan ini merupakan kegiatan edukatif yang mana kami berusaha untuk lebih mendekatkan diri ke masyarakat dan memberikan gambaran umum terkait bagaimana penggunaan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan," kata dia.
Para peserta diajak untuk tidak hanya mengejar hasil tangkapan ikan yang banyak tetapi juga ikut memikirkan dampaknya terhadap ekosistem laut dengan memilih alat yang ramah lingkungan.
"Alat tangkap yang ramah lingkungan itu alat tangkap yang tidak merusak ekosistem yang lain. Karena, ada beberapa alat tangkap itu yang bisa merusak terumbu karang dan hewan-hewan lain yang ada di laut," kata Indra.
Indra mengakui kegiatan-kegiatan KNP selama ini memang terinspirasi dari program kerja Ganjar yang telah berkontribusi dalam pelestarian lingkungan laut di wilayah Jawa Tengah.
"Masyarakat hari ini yang ikut kegiatan itu sangat antusias dan tertarik mengikuti kegiatan dikarenakan kegiatan ini secara pribadi saya mengikuti dari figur Pak Ganjar yang lebih menjaga lingkungan," ujarnya.
Di Pulau Barrang Lompo sendiri, terdapat lebih dari 5.000 orang penduduk di mana ada sekitar 80-90 persen di antaranya yang berprofesi sebagai nelayan seperti diakui salah seorang nelayan muda bernama Muh Adnan.
Menurutnya, jenis ikan yang banyak diburu para nelayan di sana salah satunya adalah cumi-cumi. Setelah mengikuti kegiatan kali ini, ia berjanji untuk menggunakan alat pancing manual yang lebih ramah lingkungan.
"Kegiatan ini sangat positif karena dengan adanya kegiatan ini para nelayan di sini terbantu, lebih mengetahui tentang alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem laut seperti merusak terumbu karang dan lain sebagainya," tutur Adnan.
Tak hanya memberikan edukasi, para sukarelawan Ganjar juga memberikan bantuan beberapa alat tangkap ramah lingkungan hingga bahan bakar minyak bagi para nelayan yang mengikuti kegiatan kali ini.
Sebelumnya, kelompok serupa jugamelakukan aksi bersih-bersih di Pantai Mutiara, Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.Koordinator Daerah Komunitas Nelayan Pesisir Kabupaten Banyuwangi Muhammad Fajar Sidik menyampaikan aksi ini juga diikuti ratusan nelayan yang biasa menjaring ikan dan biota lainnya di perairan setempat. Menurut dia, lingkungan hidup pantai yang bersih memiliki dampak positif terhadap kehidupan masyarakat, khususnya para nelayan yang mencari peruntukkan di wilayah pesisir.
"Mereka kompak membersihkan bekas kemasan makanan, ranting pohon, hingga botol minuman yang berserakan di pantai," ujar dia, demikian dilansir dari Antara.