Kapuspen Jelaskan Kronologi Banner Ganjar Pranowo Dicopot Personel TNI AD
Ternyata banner bacapres Ganjar Pranowo dipasang di lahan Makodim 1013/Muara Teweh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencopotan banner balon calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Muara Teweh (Mtw) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada Sabtu (15/7/2022), dilakukan demi menjaga netralitas TNI dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono menjelaskan, jauh sebelum memasuki tahun politik, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada Prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilu 2024.
Lima penekanan Panglima TNI kepada seluruh prajurit dan keluarganya pada Pemilu 2024 yaitu pertama; tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada parpol mana pun beserta paslon yang diusung serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis. Kedua; tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.
Ketiga; keluarga prajurit TNI yang memiliki hak pilih (hak individu selaku warga negara) dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih. Keempat; tidak memberikan tanggapan atau komentar dan mengupload apapun terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei.
Kelima; menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlihat politik praktis, memihak dan memberikan dukungan partai politik beserta paslon yang diusung.
Laksda Julius menjelaskan, pencopotan foto capres Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Muara Teweh dilakukan pada Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 17.45 WIB. Menurut dia, Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko sekitar pukul 09.49 WIB, mendapatkan Whatsapp dari Ahmad Gunadi selaku putra Bupati Barito Utara.
Pesan yang dikirimkan Ahmad ke Letkol Edi berisi permohonan izin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Muara Teweh dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud. Saat Dandim melihat kiriman foto tersebut, kata Julius, baru disadari adanya kejanggalan, yaitu foto capres Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya, yang juga dipasang di lahan Makodim.
"Kemudian Dandim perintahkan pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mencopot banner foto Ganjar Pranowo yang berada di lahan Makodim 1013/Mtw," kata Julius dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Julius menjelaskan, bahwa menjelang Pemilu 2024, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam setiap pengarahan kepada prajurit TNI selalu menekankan netralitas TNI pada Pemilu 2024. "Di antaranya tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye," ucap mantan Kadispenal itu.
Sebelumnya, beredar narasi di media sosial (medsos) yang terkesan menyudutkan TNI. Beberapa akun yang terafiliasi dengan bacapres Ganjar tidak senang dengan tindakan personel TNI AD yang menurunkan baliho Ganjar yang berdiri di lahan Makodim Muara Teweh.
"Terkait video viral berdurasi 31 detik, bernarasi arogan oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo, dekorasi dibungkam oleh oknum Komandan TNI di Muara Teweh, Kalimantan Utara, oknum Komandan TNI bernama Edi Purwoko memaksa baleho Ganjar Pranowo diturunkan secara sepihak, oknum mengancam relawan saya pecahkan kepalanya kalau masih berani pasang, Panwaslu dipaksa hadir menyaksikan penurunan baleho tersebut, padahal pemasangan baleho sah-sah saja karena belum masa kampany., Apa Komandan ini anti Ganjar Pranowo? Atau ada perintah untuk membela capres lain?"