Dirjen Perkeretaapian Tegaskan tak Ada Isu Keselamatan di LRT

LRT sedang mengupayakan perbaikan softwarenya supaya bisa lebih lembut lagi.

Antara/Fakhri Hermansyah
Dua kereta LRT (Light Rail Transit) melintas di Stasiun Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan menghentikan uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek (Jakarta Bogor Depok Bekasi) mulai hari ini hingga 20 Juli 2023 karena perlu ada penyempurnaan pada sistem software LRT.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal menegaskan tidak ada isu keselamatan dalam penghentian sementara uji coba terbatas LRT Jabodebek.


"Tidak ada isu safety di situ. No issue safety, bukan masalah safety, itu yang clear dulu ya, tapi bagaimana meningkatkan kenyamanan teknologi kita," kata Risal, usai acara Grand Launching Program Studi Teknik Perkeretaapian, di Universitas Pancasila, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Risal menegaskan penghentian sementara LRT Jabodebek, karena pihaknya sedang mengupayakan perbaikan softwarenya supaya bisa lebih lembut lagi, nanti juga jika sudah selesai maka akan mengundang lagi masyarakat umum.

"Softwarenya dinaikkan lagi dari 93 ke 94 nama softwarenya jadi menaikkan kelasnya. Terus ada 10.0 gitu terkait dengan ATS, automatic transportation seperti itu hanya beberapa hari kok tidak lama," ujarnya menegaskan.

Risal mengungkapkan saat ini pun LRT Jabodebek masih melanjutkan uji coba, namun untuk sementara tidak ada penumpang dari undangan seperti sebelumnya.

Dia mengatakan pula bahwa uji coba tetap jalan. "Tapi untuk masyarakat disetop dulu biar nanti tidak terganggu masyarakatnya, seperti tidak nyaman atau apa nantinya, padahal kami masih melakukan uji coba," ujarnya lagi.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan seluruh jalur kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek mulai 18 Agustus 2023.

"Kita harapkan setelah 18 Agustus diresmikan oleh Presiden RI, kita rencanakan hal itu. Dari Dukuh Atas sampai dengan Jatimulya, dan Dukuh Atas sampai dengan Cibubur, semua jalur akan kita layani dan operasikan," kata Kepala Divisi LRT Jabodebek PT KAI Mochamad Purnomosidi.

Dia mengatakan operasional jalur LRT tersebut termasuk jalur menuju Stasiun Halim sebagai transportasi pengumpan atau feeder bagi kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Ya sebagai feeder, karena nanti kita berhenti di Stasiun Halim," katanya pula.

Menurut Mochamad Purnomosidi, pihaknya merencanakan sekitar 434 perjalanan LRT per hari untuk tahun pertama pengoperasian. Total 434 perjalanan LRT per hari itu akan dibagi dua untuk jalur Dukuh Atas-Cibubur dan Dukuh Atas-Jatimulya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler