Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: PSSI Dukung Hukuman Setimpal

PSSI menegaskan tidak dapat mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan.

Dok PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memberi perhatian penuh pada proses hukum tragedi Kanjuruhan. Ia menegaskan, PSSI mendukung penuh hukuman yang setimpal bagi siapa pun yang secara hukum menjadi penyebab terjadinya tragedi yang merenggut nyawa sekitar 134 suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.

PSSI menegaskan tidak dapat mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan. Namun, federasi sepak bola nasional ini terus mendorong proses hukum yang sedang berlangsung di pengadilan.

“Kita akan dorong bahwa ada hukuman maksimal. Tetapi saya tidak mau terjebak siapa dan kenapa? Kan itu ada proses pengadilannya,” ujar Erick di Jakarta, Selasa (25/07/2023).

Menurut Erick, hukuman seperti apa yang akan ditimpakan kepada penyebab Tragedi Kanjuruhan, itu sepenuhnya menjadi kewenangan pihak peradilan. “Kita mendorong dan mendukung. Saya rasa kita punya komitmen yang sama, di mana peristiwa itu tidak boleh terulang lagi,” kata Erick menegaskan.

Karena itu, Presiden Inter Milan 2012–2018 ini pun memohon kepada segenap pihak, terutama suporter, untuk bersabar menunggu hasil pengadilan. Sebab, proses pengungkapan kasus seperti Tragedi Kanjuruhan tersebut tidaklah mudah dan dapat menyedot waktu yang cukup panjang.

“Saya mohon dengan segala kerendahan hati, para suporter bersabar. Ini ada proses. Prosesnya tak mudah, pasti panjang. Ketika kita ingin memastikan suporter pulang dengan selamat. Tetapi kalau suporter melihat ini sesuatu yang mengekang. Tidak. Ini bagian dari regulasi. Saya dan PSSI mendukung penuh ketika ada hukuman yang setimpal. Tetapi ketika proses hukumnya berjalan kita tak bisa intervensi, tetapi kita terus mendorong,” kata Erick menjelaskan.

Pada kesempatan yang sama, Erick menegaskan bahwa sebesar apapun upaya yang dilakukan seluruh pihak, tidak ada yang dapat mengobati rasa kehilangan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Malang.

Erick memahami bahwa tidak ada hal apapun yang dapat mengimbangi kesedihan mendalam para keluarga korban. Untuk itu, ia menyatakan bahwa secara pribadi, dirinya sangat prihatin. Menurut dia, pribadi mana pun akan merasakan hal yang sama saat kehilangan anggota keluarganya.

Erick pun mengatakan telah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga menyatakan kesedihan yang sama. Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun sudah memberikan bantuan kepada korban para, seperti bantuan sekolah.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler