Taliban Larang Wanita Bekerja, Arab Saudi Justru Geber Sopir Perempuan
Wanita Arab Saudi semakin diberikan ruang untuk bisa mandiri secara finansial.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Wanita Arab Saudi semakin diberikan ruang untuk bisa mandiri secara finansial. Selain banyak wanita yang menduduki posisi penting di pemerintahan, kini wanita yang juga menjadi sopir taksi daring, seperti Uber.
Dilansir dari Arab News, Rabu (26/7/2023), data menunjukkan terjadi peningkatan dari pemberdayaan perempuan di Kerajaan. Sebanyak 76 persen wanita memilih bekerja menjadi sopir taksi daring Uber dengan alasan kemandirian finansial.
Angka-angka ini mengikuti survei yang dibagikan oleh Uber di antara pengemudi wanita di Arab Saudi dan Mesir. Lebih dari 56 persen peserta menyebutkan menggunakan Uber untuk mendukung keluarga mereka secara finansial. Sebanyak 46,89 persen pengemudi berhasil meningkatkan stabilitas keuangan.
Sebagian besar menyoroti komunitas yang membantu membangunnya. Dengan 77 persen responden mengatakan mereka merasa aman mengemudi dengan Uber.
Fitur lokal seperti "pilihan wanita" yang dibuat Uber secara eksplisit di Arab Saudi sangat digemari. Sehingga konsumen wanita yang ingin mendapatkan driver wanita sangat memungkinkan. Lebih dari setengah peserta ingin tetap bekerja dengan Uber dan maju secara profesional.
Sejalan dengan komitmennya terhadap tujuan Visi Kerajaan 2030, Uber terus terhubung dengan memberdayakan, dan mendukung kemajuan wanita di Arab Saudi dengan menyediakan peluang finansial, fleksibilitas, dan langkah-langkah keamanan lanjutan untuk pengemudi wanita.
Uber miliki program pemberdayaan wanita bersubsidi...
Wusool, program pemberdayaan wanita bersubsidi yang diluncurkan Uber pada 2017, telah mendukung lebih dari 120 ribu wanita melakukan 20 juta perjalanan ke dan dari tempat kerja mereka pada 2021. Ini telah memainkan peran penting dalam mendorong partisipasi tenaga kerja perempuan Arab Saudi, yang telah meningkat menjadi 37 persen pada pertengahan 2022.
“Kami bangga memainkan peran kunci dalam mendukung kemandirian dan pemberdayaan keuangan perempuan di Kerajaan,” kata Manajer umum di Uber Arab Saudi, Mohammad Al-Juraish.
Banyak dari sopir wanita ini berada di rentang usia 21 tahun hingga 46 tahun, tentunya dengan latar belakang masing-masing. Untuk membantu perekonomian keluarga, pemberdayaan diri, dan lain sebagainya.
"Kami berharap dapat terus menciptakan solusi inovatif dan membangun secara lokal menggunakan pengalaman global kami, untuk menjembatani masalah mobilitas bagi pengendara kami," katanya.
Ketika wanita-wanita di Arab semakin maju secara finansial namun di negara muslim lainnya di Afghanistan, wanita semakin diharamkan untuk mendapatkan hak itu. Wanita dilarang sekolah dan bekerja di luar. Bahkan kini, banyak salon kecantikan di Afghanistan dipaksa tutup oleh pemerintahan Taliban.