Heru Budi: Gubernur Terdahulu Termasuk Anies Berikan Kontribusi untuk Pembangunan JIS
JIS merupakan contoh kesinambungan pembangunan di DKI Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) memiliki sejarah tersendiri karena terdapat delapan gubernur terdahulu DKI yang memiliki peran masing-masing dalam pembangunan tersebut. Delapan orang tersebut yaitu Wiyogo Atmodarminto, Soerjadi Soedirja, Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Syaiful Hidayat, dan Anies Baswedan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan JIS dilakukan secara komprehensif oleh beberapa generasi gubernur untuk mendapatkan hasil yang optimal.
"Hal ini dimulai dari masa Gubernur Wiyogo Atmodarminto saat menerima hibah aset berupa tanah dari berbagai pengembang saat itu. Lalu pada masa Gubernur Soerjadi Soedirdja melakukan pembersihan untuk penataan tahap awal kawasan tersebut, yang kemudian bernama taman Bersih Manusiawi dan Wibawa (BMW)," kata Heru di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Jumat (28/7/2023).
Kemudian, ia menjelaskan pembangunan JIS terus berlanjut saat masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso dengan melakukan pengosongan Taman BMW. Kemudian, dilanjutkan Gubernur Fauzi Bowo yang menetapkan lokasi bekas Taman BMW sebagai lokasi stadion bertaraf internasional pengganti Stadion Lebak Bulus yang akan dibangun sebagai depo stasiun MRT.
"Saya mengucapkan terima kasih ke Pak Sutiyoso dan Pak Fauzi Bowo, berikutnya Pak Jokowi, beliau yang melakukan pematangan tanah dan pesertifikatan Taman BMW. Terus berikutnya Pak Ahok, Pak Djarot untuk mengamankan lokasi ini. Saya terima kasih kepada beliau-beliau,” kata Heru.
Lalu, akhirnya pembangunannya dilaksanakan saat era Anies Baswedan dan selesai dibangun pada 2022.
"Saya berterima kasih kepada beliau (Anies Baswedan) karena sudah membangun stadion yang bagus dan harus kita banggakan,” kata Heru.
Ia menambahkan, JIS merupakan contoh kesinambungan pembangunan yang telah berjalan di DKI Jakarta yang dalam pelaksanaannya melewati proses perencanaan secara bertahap.
Oleh karena itu, siapa pun Gubernur terdahulu yang memiliki kontribusi layak untuk diapresiasi.
"Intinya, para Gubernur terdahulu telah memberikan kontribusi yang besar dalam terjadinya proses pembangunan. Itu harus kita hormati bersama. Mereka semua adalah para Gubernur terbaik pada masanya," kata Heru.