‘Percaya Polisi dan Pemerintah, Banyak Masyarakat tak Mau Lagi Aksi ke Al-Zaytun’

Masyarakat sudah percaya penanganan terkait kasus Panji Gumilang oleh Pemerintah. 

Dok Humas Polres Indramayu
Polres Indramayu menggelar Apel Ketua Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling), yang dipimpin Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, di Mapolres setempat, Rabu (21/6/2023).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemerintah Pusat dan Bareskrim Mabes Polri hingga kini terus melakukan penanganan terhadap kasus Al-Zaytun. Hal itupun mengundang kepercayaan dari masyarakat sehingga banyak di antara mereka yang tidak mau lagi menggelar aksi unjuk rasa ke Mahad Al-Zaytun.


Hal itu disampaikan Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, saat ditemui usai pengamanan aksi unjuk rasa di Mahad Al-Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Sabtu (29/7/2023). Aksi tersebut dilakukan oleh massa dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI).

Sebelumnya, dalam surat pemberitahuan dari ASRI kepada polisi, estimasi massa yang akan berunjuk rasa pada hari ini sebanyak 1.000 orang. Namun ternyata, peserta aksi hanya puluhan orang.

Massa mengawali aksinya dengan mendatangi bangunan galangan kapal milik Al-Zaytun, yang ada di pinggir jalur pantura Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Setelah itu, massa aksi menuju ke Mahad Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.  

‘’Alhamdulillah, pukul 15.30 WIB aksi oleh ASRI sudah selesai dengan aman dan kondusif. Kita bisa lihat, massa aksi tidak banyak, hanya 50 orang saja,’’ kata Fahri.

Fahri mengungkapkan, hal itu menandakan bahwa masyarakat sudah percaya penanganan terkait kasus Panji Gumilang oleh Pemerintah Pusat dan Bareskrim Polri.

‘’Masyarakat banyak yang enggan melakukan aksi karena sudah percaya dengan penanganan kasus Al-Zaytun oleh Mabes Polri dan Pemerintah Pusat,’’ cetus Fahri.

Fahri menyatakan, pihak ASRI sebelumnya sudah mengirim pemberitahuan kepada instansinya mengenai rencana aksi unjuk rasa tersebut. Dalam surat pemberitahuan itu disebutkan massa aksi 1.000 orang.

Namun, lanjut Fahri, setelah pihaknya memberikan edukasi dan penjelasan kepada masyarakat, ternyata masyarakat banyak yang paham dan mengerti bahwa kasus Panji Gumilang sudah ditangani oleh Bareskrim Polri. Kasus itu juga sudah ditangani secara komprehensif oleh Pemerintah Pusat.

‘’Sehingga masyarakat sudah banyak yang tidak mau lagi melakukan aksi ke Mahad Al-Zaytun ini,’’ tukas Fahri.

Fahri pun mengimbau seluruh masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus terkait Panji Gumilang kepada Pemerintah Pusat dan Bareskrim Polri. Dengan demikian, keamanan, kenyamanan dan kondusivitas di Kabupaten Indramayu bisa terus terjaga. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler