Kereta Tabrak Mobil Tewaskan 6 Orang, KAI: 127 Perlintasan Tidak Terjaga

Kecelakaan kereta dan mobil di Jombang tewaskan enam orang.

Antara/Ridwan
Petugas dan warga memindahkan mobil Mitsubisi L300 bernopol P 1264 DE yang ringsek akibat kecelakaan dengan kereta api di lintasan rel, Rabu (9/1/2019). (Ilustrasi)
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG--PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun, Jawa Timur, mengaku di wilayah daerah operasi tersebut terdapat 215 perlintasan sebidang kereta api, dan 127 perlintasan di antaranya tidak terjaga.

"Di wilayah Daop 7 Madiun sampai saat ini terdapat 215 perlintasan sebidang kereta api dengan rincian 88 perlintasan terjaga, 127 perlintasan tidak terjaga dan 44 tidak sebidang yang berupa fly over dan underpas," kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto saat dikonfirmasi, Ahad (30/7/2023).

Pihaknya menyesalkan dengan kejadian kecelakaan antara KA 423 (Rapih Dhoho) dengan MPV Daihatsu Luxio dengan nomor polisi L 1009 XD di perlintasan sebidang tidak terjaga. Kecelakaan terjadi tepatnya km 85 antara stasiun Jombang - Sembung, Jawa Timur.

Akibat kejadian kecelakaan di Jalan Raya Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Sabtu (29/7/2023) malam tersebut, menyebabkan enam orang meninggal dunia. Selain itu dua lainnya luka berat. Korban saat ini sudah di RSUD Jombang untuk perawatan lebih lanjut.

Kecelakaan itu berawal saat kereta api sedang melaju pada Sabtu (29/7/2023) malam sekitar pukul 23.14 WIB. Di saat bersamaan, terdapat juga mobil tersebut yang hendak lewat.

Mobil melaju dari arah utara ke selatan. Pengendara juga sudah diperingatkan dan diteriaki oleh warga yang melihat namun tidak mendengar dan tetap melaju terus melewati perlintasan KA. Sehingga tidak terhindarkan menemper KA 423 Dhoho tersebut.

Ia menegaskan, PT KAI Daop 7 Madiun terus melakukan upaya koordinasi dengan pemerintah daerah terkait keberadaan perlintasan sebidang KA yang masih banyak tidak terjaga. Salah satu upayanya adalah melakukan penutupan perlintasan liar maupun penjagaan oleh warga.

Namun, ia meminta agar pengendara kendaraan juga selalu berhati-hati saat akan melintas di perlintasan sebidang KA. Pengemudi diimbau berhenti sejenak dan mematikan aman, tidak ada kereta api yang sudah dekat, dan baru melintas.

"Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai di tempat tujuan," kata Supriyanto.

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Anang Setyanto mengatakan kasus ini sudah ditangani dari bagian Reserse dan Kriminal Polres Jombang. Kejadian di perlintasan tanpa palang pintu, jadi ditangani bagian reskrim.

"Kasus tersebut masih ditangani bagian reskrim. Kronologi dan tujuan pengemudi kendaraan masih penyelidikan. Kalau korban sudah di rumah sakit, dua orang masih koma," kata Anang.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler