Tim Mahasiswa FE Unkris Raih Dana Hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha
Program hibah itu bertujuan dukung pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Krisnadwipayana (Unkris) meraih dana hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023 yang diinisiasi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek. Melalui proposal berjudul Earth Friendly Bag, tim mahasiswa yang terdiri dari Aini Majid, Haudia Ilma Zahra, Teni Wahyuni, dan Gizella Irma Julliatri berhasil mendapatkan bantuan pendanaan Rp 14 juta.
Penyerahan dana hibah dilakukan oleh Wakil Rektor (Warek) 3 Unkris Dr Parbuntian Sinaga, disaksikan oleh Warek 1 Dr Ismail Razak, Warek 2 Dr H. Suwanda, Ketua LPKK dan LPM Dr Susetya Herawati, Wakil Dekan 1 FE Dr Harry Indra, Ka Prodi Manajeman Dr Fajar Cahyo Utomo, dosen pembimbing P2MW Frederick Tiagita Purba BW, SE, MM, staf LPKK Aprianta S Tanto, dan Ketua BEM Pier Alexander L.
“Tidak mudah untuk bisa lolos program pendanaan P2MW mengingat peminatnya mencapai ribuan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Karena itu sekali lagi selamat kepada para mahasiswa yang berhasil lolos tahun ini. Sekaligus mewakili pimpinan universitas, kami juga berterima kasih atas kerja keras kalian sehingga terpilih dalam program P2MW,” kata Warek 3 Unkris Dr Parbuntian dalam sambutan ucapan selamat kepada empat mahasiswa yang lolos program pendanaan wirausaha P2MW 2023, Rabu (2/8/2023).
Program yang bertujuan mendukung pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa tersebut, ujar Parbuntian, merupakan program yang cukup bergengsi karena kompetisinya begitu ketat. Lolosnya tim mahasiswa Unkris dalam P2MW ini, lanjut dia, menjadi salah satu bukti bahwa mindseat entrepreneur mahasiswa Unkris sudah terasah dengan baik.
Menurut Parbuntian, para mahasiswa itu bisa membaca potensi wirausaha yang ada di sekitar untuk dijadikan sebagai peluang bisnis. “Ini merupakan permulaan yang baik untuk menjadi seorang entrepreneur. Yakni bisa membaca peluang, bisa merencanakan, dan pada akhirnya bisa memproduksi dan memasarkan,” jelasnya.
Warek 3 Unkris ini berharap apa yang diraih oleh tim mahasiswa FE ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain termasuk yang berasal dari fakultas di luar FE. “Kami undang ketua BEM agar apa yang diperoleh tim ini bisa dishare ke mahasiswa lain.”
Selain P2MW, kata Parbuntian, mahasiswa Unkris sudah berkali-kali lolos dalam program serupa dan meraih dana hibah kewirausahaan, seperti program Kuliah Kewirausahaan Pemuda dari Kemenpora, dan juga hibah dari Pemkot Bekasi.
Pada kesempatan yang sama Warek 1 Unkris Dr Ismail Razak menambahkan, program P2MW bisa diikuti oleh semua mahasiswa, tidak harus dari FE. Melalui program ini diharapkan dapat mendukung penguatan jiwa wirausaha mahasiswa, mengingat tingkat entrepreneur penduduk Indonesia masih cukup rendah.
“Menjadi wirausaha terus dipacu oleh Unkris dengan berbagai upaya. Intinya, Unkris mendorong mahasiswa tidak hanya berburu ijazah, tetapi juga mengasah potensi wirausaha yang dimiliki dengan pendampingan dan bimbingan dosen,” jelas Ismail.
Sementara itu Kaprodi Manajemen Dr Fajar Cahyo Utomo mengatakan, untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa, Unkris melakukan berbagai strategi. Di antaranya adalah menugaskan mahasiswa menyusun proposal bisnis dan mempresentasikannya secara tim. “Dosen memilih tim yang dianggap idenya paling kreatif dan inovatif untuk kemudian dibina.”
Proposal bisnis berjudul Earth Friendly Bag itu, lanjut Fajar, masuk dalam kategori usaha produksi/budidaya. Bisnis ini menggarap potensi penggunaan totebag sebagai pengganti tas plastik yang digunakan oleh masyarakat saat berbelanja.
Mengambil latar belakang kasus pencemaran sampah kantong plastik yang merusak lingkungan, tim mahasiswa Unkris berhasil meyakinkan tim juri bahwa bisnis totebag merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Selain didukung kesadaran masyarakat akan bahaya pencemaran kantong plastik, kebijakan pemerintah untuk melarang penggunaan kantong plastik pada toko ritel dan toko modern menjadi nilai tambah peluang bisnis totebag yang cukup menjanjikan.
"Namun bagaimana totebag ini dapat berfungsi ganda sebagai wadah belanjaan sekaligus produk yang fashionable, maka menghadirkan totebag dengan desain yang unik dan cantik akan menjadi daya tarik tersendiri," ujar Fajar menjelaskan. "Dalam proposal tersebut, tim mahasiswa Unkris tak hanya menguraikan potensi pasar yang ada, tetapi juga kendala yang dihadapi, kompetitor, dan juga strategi marketing yang memanfaatkan teknologi digital."