Perkuat Transformasi, BNI Sekuritas Bukukan Pendapatan Rp 145,4 Miliar
Kinerja positif yang dicatatkan oleh BNI Sekuritas didukung oleh upaya transformasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Sekuritas mencatatkan kinerja positif pada semester I 2023. Anak usaha Bank BNI ini dapat mencapai kinerja yang positif didukung melalui tiga sektor bisnis, yaitu Investment Banking, Institutional Brokerage, dan Retail Brokerage.
Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan, kinerja positif yang dicatatkan oleh BNI Sekuritas didukung oleh upaya transformasi perusahaan agar semakin selaras dengan strategi pertumbuhan berkelanjutan grup BNI.
"Selain itu, perbaikan berkelanjutan pada tata kelola perusahaan dan transformasi sumber daya manusia menjadi prioritas kami di tahun ini," kata Agung dalam keterangannya, Kamis (3/8/2023).
BNI Sekuritas mencatatkan total pendapatan senilai Rp 145,4 miliar pada semester I 2023. Perolehan tersebut ditopang dari pendapatan Investment Banking sebesar Rp57,7 miliar, pendapatan Institutional Brokerage sebesar Rp 49,1 miliar, dan pendapatan Retail Brokerage sebesar Rp 34 miliar.
Kinerja positif dari Investment Banking didukung oleh peningkatan dari bisnis Advisory dengan total Rp 48,8 miliar, naik 10 persen yoy. Sedangkan, pendapatan Institutional Brokerage didorong oleh performa kuat Institutional Equity (IE) yang tumbuh 100 persen yoy dari Rp 12,9 miliar menjadi Rp 25,9 miliar.
Sementara itu, Institutional Fixed Income (IFI) menduduki peringkat pertama dalam transaksi obligasi korporasi dengan volume Rp 2,7 triliun dan peringkat kedua untuk obligasi pemerintah dengan volume Rp 13,2 triliun pada Juni 2023.
Dari sisi Retail Brokerage, terjadi peningkatan marketshare sebesar 0,9 persen dari 2,1 persen di Januari 2023 menjadi tiga persen di Juni 2023. Sementara, pendapatan margin bisnis mengalami kenaikan 53 persen menjadi Rp 5,9 miliar.
Agung menyampaikan, pada Juli 2023 BNI Sekuritas berhasil melakukan pendampingan IPO terbesar di 2023 yaitu PT Amman Mineral Tbk dengan nilai total transaksi Rp 10,7 triliun. Saat ini, BNI Sekuritas juga melakukan pendampingan beberapa calon emiten. Salah satunya calon emiten dari sektor pertambangan, ritel, dan properti dengan total keseluruhan aset mencapai 3 miliar dolar AS dengan rata-rata aset setiap perusahaan di atas 200 juta dolar AS.
BNI Sekuritas tetap optimistis terhadap pertumbuhan berkelanjutan di semester II 2023. "BNI Sekuritas tetap optimis terhadap pertumbuhan perusahaan seiring dengan proyeksi pasar modal Indonesia pada paruh kedua 2023 yang menunjukkan prospek positif," kata Agung.