Tentara Israel Bunuh Tiga Warga Jenin, Hamas Siap Membalas

Pasukan Israel melepaskan lebih dari 100 tembakan ke arah sebuah mobil

AP/Nasser Nasser
Warga Palestina berjalan melewati rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, (5/7/2023).
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Pasukan Israel menembak mati tiga orang Palestina di Tepi Barat. Tentara menuduh para korban dalam perjalanan untuk menggelar penyerangan. Pasukan Israel melepaskan ke arah sebuah mobil dan membunuh tiga penumpang di dalamnya.

"Beberapa waktu lalu, mobil yang membawa skuad teroris dari kamp pengungsi Jenin diidentifikasi dalam perjalanan untuk menggelar serangan," kata tentara Israel dalam pernyataannya seperti dikutip Aljazirah, Ahad (6/8/2023).

Tentara Israel mengatakan salah satu korban jiwa adalah Naif Abu Tsuik. Israel menuduh pria 26 tahun itu sebagai "pemimpin operasi militer" dari kamp pengungsian Jenin.

Tentara mengatakan ia "terlibat dalam aksi militer terhadap pasukan keamanan Israel dan memajukan aktivitas militer yang diarahkan teroris dari Jalur Gaza," yang dikuasai kelompok Hamas. Quds News Network melaporkan mobil itu ditembak lebih dari 100 peluru.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji pasukan keamanan dan mengatakan Israel "akan melanjutkan aksi terhadap mereka yang mengincar nyawa kami kapan pun dan dimana pun." Juru bicara Hamas Hazem Qasem mengatakan kematian tiga orang itu tidak akan berlalu tanpa pembalasan.

"Musuh, yang membunuh tiga orang Palestina kami, tidak akan lolos dari membayar kejahatan mereka," katanya dalam pernyataan.

Aljazirah melaporkan kementerian kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian dalam serangan di selatan Jenin. Media yang berbasis di Qatar itu melaporkan tentara Israel menemukan senapan laras panjang M-16 di dalam mobil.

Ketua Partai Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti mengatakan pembunuhan tiga orang itu merupakan "pembunuhan ekstrayudisial."

"Apa yang Israel lakukan hari ini merupakan pembunuhan ekstrayudisial orang muda Palestina lainnya, ini eksekusi di luar hukum tanpa proses peradilan," katanya.

Lebih dari 200 warga Palestina dibunuh di daerah pendudukan pada tahun ini. PBB memperingatkan tahun 2023 menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak pembunuhan terhadap mereka mulai dicatat.

Barghouti mengatakan pembunuhan ini "teror perang" terhadap populasi sipil Palestina yang akan terus berlanjut selama pendudukan Israel masih dilakukan.

"Pendudukan sudah berlangsung selama 56 tahun, pembersihan etnis Palestina sudah terjadi selama 75 tahun, dan bila dua proses ini tidak berakhir, tentu tidak akan ada perdamaian di kawasan," katanya.

Jenin merupakan titik kekerasan dan penyerbuan tentara Israel dalam beberapa bulan terakhir. Penyerbuan terbesar Israel ke kamp tersebut dalam 20 tahun terakhir terjadi pada bulan Juni lalu, menewaskan 12 orang Palestina dan memaksa ribuan orang mengungsi dari rumah mereka.

Pada 5 Agustus lalu, warga Jenin, Kamel Abu Bakr melepaskan tembakan di pusat Tel Aviv. Satu orang inspektur polisi Israel tewas sebelum petugas yang merespon serangan menembak hingga tewas Abu Bakr.

Pada awal pekan ini seorang pemukim Israel mengamuk di Tepi Barat, membunuh orang Palestina, Qusai Jamal Maatan yang berusia 19 tahun. Sementara tentara Israel menembak hingga tewas Mahmoud Abu Sa'an yang berusia 18 tahun dalam penyerbuan fajar di daerah pendudukan Tepi Barat.

Barghouti mengatakan pemukim itu orang yang menjalankan perintah pemerintah Israel. Pemimpin politik Palestina mengatakan "pemerintah Israel yang sekarang adalah pemerintahan fasis."

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler