Diduga dari Pembakaran Sampah, Api Membakar Lahan Milik PLN di Kuningan

Luas lahan yang terbakar dilaporkan kurang lebih 2.000 meter persegi.

Dok Damkar Kuningan
(ILUSTRASI) Penanganan kebakaran lahan.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Kebakaran lahan dilaporkan terjadi di kawasan RT 01/RW 01 Kelurahan Cirendang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kebakaran melanda lahan milik PT PLN.

Baca Juga


Peristiwa kebakaran di lahan milik PT PLN itu terjadi pada Selasa (8/8/2023), sekitar pukul 12.00 WIB. Dilaporkan lahan yang terbakar luasnya kurang lebih 2.000 meter persegi. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini, diduga api yang membakar lahan itu berasal dari pembakaran sampah.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan M Khadafi Mufti menjelaskan, kebakaran di lahan milik PLN itu pertama kali diketahui oleh warga yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Saat itu dikabarkan terlihat kepulan asap tebal. “Kejadian itu langsung dilaporkan kepada kami,” kata Khadafi.

Petugas UPT Damkar lantas ke lokasi kejadian dan melakukan penanganan. Petugas Damkar yang dipimpin langsung oleh Khadafi dapat memadamkan api yang membakar lahan dalam waktu sekitar 40 menit. Petugas melanjutkan penanganan dengan upaya pendinginan untuk memastikan api tidak kembali menyala.

“Setelah dilakukan pengumpulan bukti dan keterangan saksi, kebakaran diduga akibat adanya warga yang membakar sampah dan merembet ke lahan,” kata Khadafi.

Khadafi mengatakan, kebakaran kali ini tidak menimbulkan kerugian materiel, namun tetap membahayakan. Menurut dia, asap dari kebakaran itu juga bisa membahayakan pengguna jalan dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan warga di sekitarnya.

“Kejadian kebakaran seperti ini sering terjadi, sehingga diperlukan pengawasan dan penindakan hukum secara tegas terhadap pelaku pembakaran lahan. Kami mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara tuntas agar hal serupa tidak terjadi lagi,” kata Khadafi. 

Berkaca dari kejadian itu, Khadafi meminta pemerintahan desa, kelurahan, dan kecamatan untuk menyosialisasikan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas pembakaran yang berpotensi merembet ke area lainnya. Pihak kewilayahan juga diminta melakukan pengawasan. “Apalagi di tengah musim kemarau seperti sekarang,” kata Khadafi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler