Sukses Transformasi BUMN, Elektabilitas Erick Thohir Jadi Cawapres Terkuat
Erick semakin mendapat banyak pandangan positif masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbincangan Menteri BUMN Erick Thohir terus menguat sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024. Keberhasilannya menghadirkan transformasi di tubuh BUMN mendapat apresiasi tinggi dari seluruh kalangan masyarakat Tanah Air.
Direktur Eksekutif Indonesia Political (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijawab tuntas dengan hasil kinerja gemilang Erick Thohir menakhodai BUMN. Hingga menciptakan dampak elektoral besar untuk diusung cawapres pada Pilpres 2024. "Erick Thohir sedang mendapatkan momentum (diusung cawapres),” ucap Dedi di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Kondisi demikian, dia menambahkan, bukannya tanpa alasan sebab Erick figur yang konsisten mendapat raihan angka elektabilitas tertinggi. Ketua Umum PSSI ini semakin mendapat banyak pandangan positif masyarakat.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 20-24 Juni 2023, nama Erick berada di posisi puncak. Anggota kehormatan Banser Nahdlatul Ulama (NU) itu meraih elektabilitas sebesar 22,9 persen.
Tren elektabilitas Erick tersebut konsisten menguat sejak beberapa bulan ke belakangan. IPI mencatat, elektabilitas ketua umum PSSI tersebut konsisten naik mulai Maret 2023 di angka 11,3 persen baru April 2023 dengan 17,3 persen hingga sekarang.
Dedi menyebut, Erick berhasil menghadirkan banyak kinerja besar. Di antaranya, meningkatkan laba BUMN dengan konsisten dari Rp 13 triliun pada 2020, kemudian menjadi Rp 124 triliun pada 2021.
Kemudian, lonjakan laba Kementerian BUMN semakin meningkat pada 2022 hingga mencapai Rp 303 triliun. Sedangkan dividen Kementerian BUMN kepada negara menyentuh angka Rp 80 triliun.
Gebrakan bersih-bersih BUMN Erick Thohir berhasil membongkar skandal korupsi di BUMN. Mulai dari Jiwasraya, ASABRI, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast hingga Pelindo. "Seperti BUMN yang terbukti berhasil dibangun (Erick Thohir)," ucap Dedi.