Karantina Pertanian-Komisi IV DPR RI Dorong Percepatan Ekspor Malut
DPR mendukung peluang ekspor produk pertanian di Kabupaten Kepulauan Sula.
REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Karantina Pertanian Ternate bersama Komisi IV DPR RI mendorong percepatan ekspor produk pertanian di Maluku Utara lewat program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
"Kami memfasilitasi petani dan calon ekspor dari Kabupaten Kepulauan Sula bimbingan teknis Akselerasi Ekspor Produk Pertanian guna memberikan pengetahuan soal ekspor," kata anggota komisi IV DPR-RI Alien Mus dihubungi di Ternate, Rabu (9/8/2023).
Menurut dia Kabupaten Kepulauan Sula memiliki komoditas andalan yang telah diekspor yaitu cokelat Sulamina. "Kedepannya, bukan hanya cokelat, cengkih, kelapa, dan pala tapi kita akan mendorong komoditas kopi untuk dilakukan ekspor," kata
Alien menyatakan, bimtek ekspor ini merupakan kerja sama antara Karantina Pertanian Ternate dengan Komisi IV DPR RI untuk mendukung peluang ekspor produk pertanian di Kabupaten Kepulauan Sula.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus dihadiri Kepala Karantina Pertanian Ternate Tasrif dan memaparkan materi mengenai ketentuan regulasi dan persyaratan teknis ekspor komoditas pertanian. "Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan perlu dilakukan peningkatan ekspor di tengah ancaman krisis ekonomi saat ini," ujar Tasrif.
Tasrif melanjutkan, banyak komoditas di Maluku Utara yang memiliki potensi untuk ekspor antara lain yaitu pala biji, cengkih, kelapa, getah damar, kakao, kacang mete dan sarang burung walet. "Ini perlu didorong kembali untuk dapat dilakukan ekspor dengan memperhatikan regulasi ekspor yang sudah ditetapkan," katanya
Pada kegiatan itu juga dilaksanakan sesi diskusi antara para petani, calon eksportir serta Karantina Pertanian Ternate yang berlangsung secara interaktif mengajukan pertanyaan mengenai ekspor.
Ia menambahkan Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Ternate terus mendukung dan memfasilitasi ekspor komoditas pertanian di wilayah Maluku Utara. "Dengan diadakannya bimtek ekspor ini diharapkan mampu mendorong para petani dan calon eksportir untuk melakukan ekspor komoditas hasil pertanian dan dapat mendorong peningkatan ekonomi," katanya.