Siapa Sebenarnya Imam Mahdi?
Kemunculan Imam Mahdi memang merupakan tanda akhir zaman.
REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Ada beberapa hal yang menjadi tanda hari kiamat. Salah satunya ialah datangnya Imam Mahdi. Namun siapa sebenarnya Imam Mahdi dan apa ciri-ciri darinya?
Mantan Mufti Mesir Syekh Ali Jum'ah menjelaskan, kemunculan Imam Mahdi memang merupakan tanda akhir zaman. Namun dia mengatakan, kedatangan Imam Mahdi tidak diketahui siapapun karena dia datang tanpa memberikan tanda bahwa dirinya sudah muncul.
"Maka posisi kita itu bukanlah menanti kemunculan Imam Mahdi. Karena ketika Imam Mahdi datang, siapapun akan senang dengannya," kata dia seperti dilansir Elbalad.
Dalam sebuah riwayat hadits pun, disebutkan siapapun akan senang dengan Imam Mahdi. Tidak hanya umat Muslim tetapi juga umat lain. Syekh Jum'ah mengatakan, hal tersebut menandakan bahwa ketika Imam Mahdi muncul, tidak akan ada yang benci atau melakukan serangan terhadapnya.
"Dan semua orang akan mengikutinya tanpa ragu," kata dia.
Lebih lanjut, Syekh Ali Jum'ah mengatakan, datangnya Imam Mahdi akan menjadikan dunia mengalami perubahan. Apa yang selama ini diharapkan banyak orang akan menjadi kenyataan. Kedamaian dan kebaikan ada di mana. Dunia menjadi damai dan penuh kebaikan.
Banyak orang yang akan malu ketika hendak berbuat dosa. Ini karena kebaikan ada di mana-mana. Dunia didominasi perbuatan baik.
Silsilah garis keturunan Imam Mahdi, sebagaimana penuturan Syekh Jum'ah, berasal dari keturunan Fatimah binti Muhammad dari anaknya Hasan bin Ali. Dikatakannya, Imam Mahdi lahirnya di Madinah dan kehadirannya ada di Makkah.
Rasulullah SAW pernah bersabda ihwal seperti apa sosok yang akan membuat perdamaian di dunia di akhir zaman nanti.
أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لا تذهب -أو لا تنقضي- الدنيا حتى يملك العرب رجل من أهل بيتي، يواطئ اسمه اسمي، واسم أبيه اسم أبي.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dunia tidak akan berakhir, sampai orang Arab diperintah oleh seorang pria dari keluargaku, namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya nama ayahku." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Abu Daud)
Sumber:
https://www.elbalad.news/5243915