Marc Marquez Akui Mentalnya Terganggu karena tak Lagi Menang

Marquez mulai kesulitan merebut gelar juara pascacedera akibat kecelakaan.

EPA-EFE/TIM KEETON
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez.
Rep: Rahmat Fajar Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez mengakui mentalnya terganggu karena tidak lagi mampu memenangkan balapan. Juara dunia delapan kali tersebut, enam di antaranya di kelas utama adalah pembalap terbaik di generasinya. Tetapi ia tengah mengalami kesulitan dalam beberapa musim terakhir.

Baca Juga


Sejak memenangkan gelar juara dunia 2019, Marquez terganggu dengan cedera yang mengancam kariernya karena kecelakaan. Pasca itu, Baby Alien kesulitan mendalikan motornya di lintasan. Akhir-akhir ini Marquez bahkan selalu gagal finis.

Marquez mengaku telah mengambil waktu untuk memulihkan kondisi kebugarannya siap 100 persen, terutama di kakinya selama libur musim panas. Ketika paruh kedua kembali bergulir akhir pekan kemarin kaki kanannya belum pulih secara penuh. Kendati demikian Marquez mengaku masih bisa mengendari motornya.

“Ketika saya mengalami cedera lengan, itu adalah momen yang sulit, sangat menuntut, empat operasi berbeda. Sekarang saya merasa siap bertarung untuk meraih kemenangan, tapi untuk beberapa alasan, saya tidak mampu melakukannya. Itu menjadi sulit di sisi mental,” ujar Marquez dilansir dari Crash, Kamis (10/8/2023).

Menurut pembalap asal Spanyol tersebut mengatakan kecelakaan dan cedera dalam dunia balapan merupakan sesuatu yang sulit. Namun ia sedikit lebih beruntung karena kehidupan pribadinya sedang dalam momen terbaiknya sehingga dapat mengimbangi masalah yang dihadapinya di dalam pekerjaan profesionalnya sebagai pembalap.

Marquez mengawali tahun 2023 tanpa cedera setelah berjuang keras kembali dari operasi lengan keempatnya satu tahun lalu. Namun ia kembali jatuh akhir pekan pertama yang melukai tangannya. Ia pun harus terjatuh saat balapan di Jerman da Belanda sehingga mengundurkan diri dari kedua Grand Prix tersebut. Hingga balapan ke Sembilan, Marquez belum menyelesaikan balapan satupun.

“Seluruh karir saya sangat manis, berbunga-bunga, sangat mudah, banyak kemenangan dan delapan gelar juara dunia. Kemudian suatu hari mimpi buruk saya dimulai. Itu sangat sulit. Tiga tahun menderita. Sudah waktunya untuk mengatakan: 'Mungkin ini saatnya untuk menghentikan karir saya',” katanya.

Namun ia menegaskan semangat dan motivasinya untuk terus membalap masih ada. Beberapa orang disekitar Marquez menyarankan agar pensiun dan sebagian lainnya mendorong agar tetap berlanjut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler